Puasa Dengan Full Energi

Oleh: Pakdhe Abdul Cholik

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” [Al-Baqarah : 208]

Photo PakDhe dari sini

Firman Allah Swt diatas sudah selayaknya dilaksanakan oleh setiap orang yang beriman bahwa masuk Islam harus secara total, bukan setengah-setengah atau  memilah-milah sesuai kehendaknya. Seorang muslim yang begitu khusu' tawadu' ketika sedang sholat di masjid tetapi dia tak bisa meninggalkan kegemarannya berbuat curang ketika berdagang maka muslim seperti ini tak bisa dikatakan sebagai orang yang masuk Islam secara kaffah. Masuk Islam secara kaffah bukan hanya ketika berada di masjid atau di atas sajadah tetapi juga ketika kita sedang bekerja, dalam urusan keluarga, dalam hubungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam kaitannya dengan puasa bulan Ramadhan juga perlu difahami bahwa muslim yang beriman haruslah melaksanakan kewajiban tersebut secara total, menyeluruh. Kita bukan saja tak boleh makan, minum dan bersetubuh dalam waktu yang telah ditentukan tetapi juga harus menghindari ucapan dan perbuatan yang dapat mengurangi kesempurnaan puasa kita.

Rasulullah Saw telah mengingatkan umatnya dalam sabdanya :  

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya melainkan hanya rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)

Alangkah ruginya jika dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah dan  maghfirah ini kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga karena ketidak sempurnaan dalam menjalankan perintah Allah Swt tersebut. Ada muslim yang memang tidak makan dan minum tetapi ucapan dusta, ghibah (bergunjing) , marah, umpatan, makian dengan kata keji dan kotor justeru  secara sadar atau tidak terus keluar dari mulutnya. Naudzubillahi mindzalik.

Tentang ucapan dusta ini Abu Hurairah mengungkapkan, Rasulullah Saw bersabda,

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)

Sungguh ironis jika pada satu pihak kita mentaati perintah Allah swt untuk berpuasa sementara disisi yang lain melanggar larangan-Nya dengan berghibah, berbohong. Sungguh tak elok jika sambil berpuasa juga masih melakukan kecurangan dalam perdagangan, mengeruk keuntungan dengan membuat sapi menjadi gemuk oleh air agar timbangannya menjadi berat, makan riba,korupsi,menyuap,menerima suap, dan perbuatan terlarang lainnya.

Marhaban Ya Ramadhan,

Pada BBM (Bulan penuh Barokah dan Maghfirah)

Dalam bulan Ramadhan ini mari kita isi jiwa raga kita dengan energi positif agar semakin hari kualitas ibadah kita semakin baik.

• Premium : Prei makan dan minum.

• Solar : Sholat Lebih Rajin

• Minyak Tanah : Meningkatkan Iman,banyak tahan nafsu dan amarah.

• Pertamax : Perangi tabiat maksiat.
  

Semoga Allah Swt mengampuni dosa kita serta meridhoi dan menerima amal ibadah kita. Amin.

Kontributor:

Pakdhe Abdul Cholik

Aurhor: BlogCamp

Posted in: Open House Ramadhan,Ramadhan