Thursday, August 9, 2012

Andai Aku Seorang Mualaf


Oleh : Lozzakbar


“Saya seorang mualaf mas”

Itulah sebuah pernyataan yang diungkapkan oleh seorang lelaki pada saya pada sebuah percakapan via YM.  Spontan saya pun menjawab pernyataan itu dengan ucapan hamdalah. Yah, saya bersyukur karena untuk kesekian kalinya bisa berkenalan  dengan dulur muslim baru di ranah maya ini.  Itulah sekilas perkenalan saya dengan seorang mualaf yang menjadi empunya blog ini.

Berkenalan dengan Insan Robbani saya jadi teringat saat dulu begitu intens mengikuti kajian-kajian lintas agama.  Masa dimana saya begitu getolnya keluar masuk forum dan grup-grup penghujat Islam.  Saat itulah saya menemukan seseorang yang akhirnya menjadi teman FB saya. Sebut saja namanya EP sang mualaf.

Seingat saya dulu di Facebook atau mungkin hingga sekarang banyak sekali grup-grup penghujat Islam. Grup-grup yang sengaja dibuat oknum-oknum yang  mengatasnamakan agama, tapi menurut saya merekalah sebenarnya yang tidak beragama. Rasanya saat itu saya menjadi orang yang kesetanan saat menjumpai sebuah grup FB yang menghujat Nabi. Saya marah karena Muhammad yang saya agungkan, disitu dijadikan bak seorang pesakitan yang dihina, ditertawakan dan dilecehkan. 

Saya bingung harus dengan cara apa saya membela Nabi. Segala hujatan dan pelecehan itu coba saya tepiskan dengan segala pengetahuan agama yang saya dapatkan. Tapi hasilnya tetap sama, hujatan demi hujatan kian hari kian bertambah. Hingga pada suatu ketika di saat kesabaran saya mencapai batasnya, saya pun melakukan hal yang gila.  Saya tantang admin dan para penghujat itu bertarung di dunia nyata. Yah, sebuah tindakan yang hingga saat ini membuat saya tertawa sendiri ketika mengingatnya.

Dari grup itulah saya mengenal EP. Seseorang yang begitu tenang ketika menghadapi setiap hujatan yang menghadang. Begitu santun dan tak mau sedikitpun membalas semua hujatan dengan ungkapan kekasaran.  Semua pelecehan dan hujatan itu pun mampu dia tepiskan dengan begitu elegan.  Seorang pribadi yang menarik dan membuat saya tertarik untuk menjadikannya sebagai salah satu teman di situs jejaring sosial saya.


Mualaf..! ah rasanya saya tak percaya saat mengetahui EP ternyata seorang mualaf.  Saya heran karena ternyata EP memiliki pengetahuan tentang Islam yang jauh lebih hebat dari diri saya.  Saya malu karena Islam yang hingga kini di kartu tanda pengenal saya masih tertera begitu manis ternyata hanya menjadi sebuah simbolis. 

Dari EP akhirnya saya belajar jika untuk membela Nabi tak harus kita mengangkat senjata untuk menjawab hujatan yang ada. Mencari, menemukan lalu menjalankan semua sunnah beliau, mungkin itulah cara yang lebih tepat untuk mencintai Nabi. Menjadi pribadi muslim yang senantiasa menebarkan kedamaian serta mensyukuri setiap perbedaan sebagai rahmat Illahi.  Yah, sebuah hujatan yang tak perlu disikapi dengan hujatan pula, karena sepakat atau tidak sepakat semakin Islam dihujat akan nampak jika Islam itu lebih hebat.

Para mualaf itu telah mengajarkan saya jika sudah waktunya bagi saya untuk mempertanyakan keislaman yang ada pada diri saya. Menjawab semua hujatan itu dengan terus belajar dan mencari kebenaran akan Islam serta mencoba mengaplikasikannya dalam sendi kehidupan. Sebab Islam bukanlah agama taqlid buta yang senantiasa tunduk dengan dogma para pemuka agama. Islam menghargai kebebasan berpikir umatnya sepanjang tidak bertentangan dengan Al Qur’an serta As sunnah. 

Ah andai saja aku seorang mualaf, mungkin saat ini aku tengah berlomba mencari jalan kebenaran itu dengan mereka.  Tapi semoga saja semangat mereka selalu ada pada diri ini.  Semangat untuk mencari dan terus mencari sebuah nikmat illahi bernama Islam.  Yah, sebuah nikmat yang tak kuperoleh karena sebuah keturunan, tapi karena aku benar-benar menemukan.


Kontributor:

Author: EssiP

 

19 comments

Anonymous
August 9, 2012 at 5:33 PM

ouh, makannya tertarik menulis ini karena sebelumnya ada topik ya? :)
yang saya tau seorang mualaf itu orang yang paling begjo ning dunyo. :)
Pahala seorang mualaf itu katanya besar sekali.

Salam untuk mas EP ya? :)

August 9, 2012 at 6:06 PM

ternyata sang pemilik majalah essip yang gantian nulis di sini

kalo menurut saya, orang yg menjadi mualaf memang sangat beruntung, karena mereka menemukan ajaran yang benar setelah mendapati ajaran mereka yg sebelumnya yg dianggap kurang baik.

namun menjadi mualaf juga harus berhati2, jika kita tidak memiliki pengasuh yang paham benar akan agama islam dan ikut serta dalam organisasi agama islam liberal (baca : beraliran keras)

August 9, 2012 at 8:06 PM

Mualaf,walau gag seorang mualaf berharap untuk terus mencari jalan kebenaran di jalan allah yaa om lozz :D

Buat EP tetep mencari jalan terbaik, nanti kasih tau niar juga yaa :D

August 9, 2012 at 9:22 PM

Yang namanya saling menghujat tidak akan pernah ada habisnya. Bukan saja dari agama lain, bahkan sesama org Islam sendiri pun melakukannya. Ada sebuah hadist yang mengatakan bahwa umat nabi Muhammad terbagi dalam 73 golongan. Dan hanya 1 golongan yang akan masuk syurga. Ada pada golongan mana kita? Kita tunjukkan saja dengan keimanan dan ketakwaan.
Selamat buat para mualaf. Alhamdulillah Allah sudah memberika hidayah kepada mereka.

August 9, 2012 at 9:39 PM

jangan tertinal oleh mualaf yang selalu mencari ilmu tentang islam ya :)

August 9, 2012 at 9:45 PM

@idahcerisoh begitu ya Idah..??
wah asyiik dong

August 9, 2012 at 9:52 PM

@BollSetuju mas Imam..., kalau tidak ketemu dgn orang yg berislam dgn benar akan sangat rentan kesalah fahaman..

August 9, 2012 at 9:52 PM

@Niar Ci Luk BaaNanti kalau Niar sdh di kasih tau.. gantian kasih tau saya ya..

August 9, 2012 at 9:56 PM

@nikenfilosofi lebah yg bisa di contoh, pantang berbuat kerusakan, selalu memakan yg baik, tidak mencari musuh, tapi kalau ada musuh menyerang pantang untuk mundur...

August 9, 2012 at 9:59 PM

@Lidya - Mama Cal-Vinsetuju mbak.. harus berlomba2 mencari ilmu yg manfaat..

August 10, 2012 at 4:39 AM

dari seorang Mualaf pun kita bs belajar ya.. Indahnya Islam, jgn cpt puas utk terus mencari ilmu ya :)

August 10, 2012 at 10:26 AM

Kalau boleh ikutan nanya neh, sampai kapan batasan orang masuk ISlam di sebut Mualaf? Apa ya seterusnya disebut mualaf karena berawal dr non muslim jadi muslim?

Dan ttg grup di FB, itu saya juga tergabung lgo? Padahal saya gak pernh meng -ACC ataupun rikues utk join. Di grup yg yg akun saya 'terjoinkan' tersebut..luar biasa perdebatan sekaligus hujatannya..

Form the bottom of my heart, saya sungguh sangat salut sekali bagi orang-orang yg mampu menemukan hidayah sehingga menjadi mualaf...

August 10, 2012 at 10:31 AM

Muslim yang gampang terpancing emosi adalah "mangsa empuk" bagi musuh Islam. Apalagi bagi teman-teman muslim terlena dalam perdebatan yang tiada berhujung, karena mereka para penghujat Islam itu BUKAN MENCARI KEBENARAN, melainkan hanya memprovokasi adu domba agama. Subhanallah, banyak belajar dari sang mualaf. Banyak website, atau blog, atau forum yang dibuat khusus untuk menghina/menghujat Islam. tapi putri lebih suka buka yang keaa ginian,ngikut forum yang bisa nambah ilmu, syukur alhamdulillah ilmu agama :')

August 10, 2012 at 2:51 PM

@ke2naiwah EssiP sekali mbak Myra...

August 10, 2012 at 2:53 PM

@Ririe Khayanyang saya tau sampai orang bisa dilepas dan bertanggung jawab atas keislamannya....

August 10, 2012 at 2:55 PM

@Putri Serindang Bulansetuju tetap berfilosofi seperti lebah ya..., kaena memulai menghujat agama lain akan memberi peluang agama lain menghujat islam

August 10, 2012 at 3:54 PM

ya, jika sama2 bersikeras sendiri tidak akan ujungnya...
sikapi dg rasa sabar dan kelembutan... ^_^
biarkan saja....
'anjing menggonggong, kafilah berlalu'

dan seorang Muallaf...
memang entah mengapa jika dilihat kebanyakan Muallaf itu dalam hal pengetahuan Islam lebih ngerti daripada orang yg terlahir sbg Muslim... Subhanallah...

Anonymous
August 22, 2013 at 11:40 AM

bersyukurlah yang dilahirkan ke dunia sudah dengan dien islam. cuz kita tak akan pernah tau ketika kita lahir diluar islam, baca: belum tentu menjadi seorang muallaf. apalagi dunia maya semakin menggila.

kadang suka iri kalo liat para muallaf lebih hebat dibanding kita yg sudah islam, mereka gesit banget memperjuangkan islam. so, jangan mau kalah sama mereka. ayo, sama2 berjuang. sedikitnya dengan belajar islam lebih baik lagi.

yang pasti,, Hidayah Allah swt datang buat siapa saja yang DIA kehendaki, seperti siapa? yaitu orang-orang yang bertaqwa (lihat QS. Al-Anfal (8): 29). dan jangan sampai kita menjadi golongan orang-orang yang tersesat (lihat QS. Al-'Araaf (7): 179). Naudzubillah..

semoga kita dapat selalu meanjalankan segala perintaNya dan menjauhi segala laranganNya agar selalu diberi petunjuk olehNya. Aamiin..

NB: nice post.. ;)

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes