Friday, June 7, 2013

Kaya Dan Miskin

"Akan tiba suatu zaman dimana orang tidak peduli lagi terhadap harta yang diperoleh, apakah ia halal atau haram"

Sungguh miris melihat perkembangan di negeri ini, kejahatan dan korupsi kian lama kian merajalela, berbagai sangsi yang memberikan efek jera tidak mampu membendung arus korupsi seperti jamur dimusim penghujan. Budaya malu yang menjadi identitas bangsa timur seolah telah luntur tergerus jiwa yang tamak. Korupsi menciptakan manusia apatis tanpa memperhatikan penderitaan si miskin. Korupsi telah memporak-porandakan persatuan dan kesatuan yang dibangun oleh pejuang dengan tetes darah dan air mata. Korupsi makin menimbulkan perpecahan dan kesenjangan sosial antar golongan masyarakat, Korupsilah penyebab kerusakan dan kemiskinan dinegeri ini.

Korupsi Penyebab kerusakan dan kemiskinan
Korupsi digunakan sebagai sarana instant sebagian orang untuk memperkaya diri dengan mengorbankan norma-norma yang seharusnya dipegang teguh oleh masyarakat beradab. Semua tindakan biadab para koruptor selalu bermuara pada keinginan menjadi kaya dan menumpuk kekayaan. Banyak orang telah membutakan mata hatinya sehingga tidak bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil, keserakahan semakin mendarah daging sehingga segala macam cara dihalalkan. Yang kaya makin kaya sedang yang miskin kian terpuruk. 

Yang menjadi materi pembahasan kali ini adalah "Bolehkah seorang muslim itu kaya?"

Islam tidak melarang umatnya kaya, bahkan dianjurkan untuk berikhtiar mencari harta dengan caya yang halal. Islam tidak menyuruh umatnya untuk bermalas-malasan. Banyak ayat maupun hadits yang menganjurkan dan menyuruh untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam mencari nafkah dan harta. Karena dengan harta kita bisa beramal, bisa mensyiarkan agama, berjihad dan menjalankan ibadah yang lain agar bisa menjadi umat Islam yang paripurna. Islam agama yang suci hanya menghendaki harta yang suci yang disertai dengan amalan yang suci pula. Tetapi makna kaya dalam Islam bukanlah sekedar kaya harta tapi yang lebih diutamakan kaya hati dan kaya bathin. Dengan kaya hati mukmin akan bersikap qona'ah atau merasa tercukupi serta selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan-Nya.

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Terjemah QS. Al Mulk : 15)
Rasulullah bersabda: “Tidaklah sekali-kali seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makan daari hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabiyullah Daud juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri” (HR. Bukhari)

Dahulu di jaman para sahabat kekayaan utama yang dicari adalah kekayaan hati, mereka berbondong-bondong membangun kekokohan iman untuk slalu mencari ridhonya Allah. Ibarat membangun sebuah bangunan dengan kaya hati berarti sudah membangun pondasi yang kokoh sehingga sulit untuk dirobohkan. Maka benar jika dikatakan sebaik-baik harta adalah harta yang ada ditangan orang shalih. Dengan rasa keimanan yang kuat insya Allah akan mampu memanfaatkan hartanya di jalan Allah. Seorang mukmin yang baik selalu bersikap zuhud dengan hartanya. Mereka tidak menampikkan harta dunia tetapi menempatkan pada porsi yang tepat. Dunia ada digenggaman dan akhirat didalam hatinya.

Tetapi dijaman sekarang justru berbanding terbalik dengan kondisi jaman para sahabat,  kini orang berbondong-bondong mencari kekayaan duniawi sehingga melupakan kekayaan hati, maka tidak heran jika dikalangan masyarakat dan tokoh masyarakat banyak terlibat tindak korupsi, nepotisme dan berbagai tindak kecurangan lainnya. Yang ironis adalah tokoh yang digadang-gadang menjadi ujung tombak pendobrak praktik kecurangan justru ikut terbawa arus dalam lingkaran kecurangan itu sendiri. Bisa dibayangkan betapa kuatnya pengaruh virus sekulerisme dalam darah masyarakat muslim.

Maka sesungguhnya orang yang merasa tercukupi tidak merasa kekurangan dan tidak keluh kesah atas nikmat Allah itulah hakekat orang yang kaya. Sebaliknya kendatipun orang yang berlimpah harta tetapi tidak merasa puas atas nikmat-Nya selalu merasa kurang dan menghalalkan segala maka dia pada hakekatnya orang yang miskin.

Hari ini, telah nyata di depan mata kita apa yang dikhawatirkan oleh Rasulullah dalam salah satu sabdanya: “ Akan tiba suatu zaman dimana orang tidak peduli lagi terhadap harta yang diperoleh, apakah ia halal atau haram” (HR. Bukhori)


61 comments

June 8, 2013 at 4:32 AM

bener kata kanjeng nabi itu, buktinya di sekolah tempet sy ngajar, dari proyek sampe BSM yg menjadi hak murid dan tidak ada aturannya untnuk memotong dana tsb, eh kepala sekolah paling bernafsu untuk mendapat jatah.

June 8, 2013 at 9:20 AM

boleh menjadi kaya, asalkan hartanya halal..sangat mrip melihat korupsi sekarang sedangkan di sisi lain yg kurang mampu menjerit di seluruh negeri..postingan yg sangat mengingatkan kita semua...

June 8, 2013 at 10:07 AM

Sebagai umat Islam kita harus bisa menanamkan jiwa qana'ah dalam kalbu kita, sehingga takkan muncul keinginan-keinginan duniawi. Sebab memang sudah menjadi sifat manusia ada rasa tidak pernah puas. Seperti pada hadist ini :
"Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat." (HR. Bukhari no 6436)
Dengan jiwa qana'ah kita akan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan pada kita.

Aku pernah menulis tentang ini disini http://bundalahfy.blogspot.com/2012/02/yuuukk-berzuhud-dan-qanaah.html

June 8, 2013 at 10:49 AM

mencoba merenungi makna kata 'Kaya'

June 8, 2013 at 11:27 AM

Islam selalu mengajarkan agar kita selalu kaya, namun kayanya adalah kaya hati.

Sukses selalu
Salam wisata

June 8, 2013 at 11:30 AM

kekayaan hati itu lbh mahal dari segalanya ya sob... tp jarang sekali org yg mengumpulkan kekayaan hati, apalagi dijaman skrg...

June 8, 2013 at 2:12 PM

sekarang udah mulai muncul tanda-tandanya gan. blogwalking

June 8, 2013 at 2:58 PM

semoga kita dijauhkan dari harta yang tidak halal ya

June 8, 2013 at 3:36 PM

saman sekarang jamak kita temui orang yang kaya harta namun miskin hati, dan yang lebih parah lagi, juga akan kita temui saudara kita yang miskin harta dan juga miskin hati.... astagfirullah...semoga semua mendapat hidayah dari ALLAH SWT....salam :-)

June 8, 2013 at 5:45 PM

Harta. Godaan terbesar dunia selain tahta dan wanita. Jadi ingat, dulu di Cairo, ada bis yang nempelin stiker di kaca atas sebelah supir, bunyinya: ya abi, nashbiru 'alal juu' walaa nashbiru alanNaar. Artinya lebih kurang: Wahai ayah, kami mampu sabar atas kelaparan, tapi kami tidak sabar atas neraka. Bagus juga untuk menyemangati para ayah untuk tetap mencari rejeki halal. Karena gak jarang yang korupsi dll itu juga karena tuntutan keluarganya yg terlalu besar sih ya..

June 8, 2013 at 6:29 PM

Selalu Mas Insan Robani bikin saya kembali bersemangat setiap saya mampir kesini.

Nice to meet you pokoknya mas Insan Robani

June 8, 2013 at 7:37 PM

Sekarang amat sulit terlihat ada orang kaya yg kaya materi juga kaya hati, sering kali ada orang kaya rela sumbangkan dana hingga ber-MM untuk dana kampanye tp disaat ada yg minta sumbangan utk perbaikan masjid, rata koceknya cuma jut-jut aja :D

June 8, 2013 at 7:55 PM

@gurusydiSepertinya banyak cerita2 sejenis mas

June 8, 2013 at 7:56 PM

@meutia rahmahNah itulah kenyataan yang sering kita dapati di negeri ini

June 8, 2013 at 7:58 PM

@Niken Kusumowardhaniitulah contoh manusia yang yang disifati jiwa tamak, lebih buruk dari sifat hewan,
Terimakasih mbak

June 8, 2013 at 7:58 PM

@Arr Riankita renungi bersama

June 8, 2013 at 7:59 PM

@Ejawantah WisataSetuju kang...

Terimakasih dan salam

June 8, 2013 at 8:00 PM

@Penghuni 60Kaya hati ternyata kekayaan yang sangat mahal dan langka

June 8, 2013 at 8:00 PM

@Royan SablengYups, betul banget

June 8, 2013 at 8:00 PM

@Lidya - Mama Cal-VinAamiin...
semoga ya mbak

June 8, 2013 at 8:01 PM

@BlogS of Hariyantosuah miskin harta dan miskin hati lantas apa yang bisa dibanggakan,..

salam

June 8, 2013 at 8:02 PM

@Rincerita yang inspiratif mbak..
semoga menjadi inspirasi para suami

June 8, 2013 at 8:03 PM

@Imam SujaswantoTerimakasih mas, seperti saya yang suka kenal mas Imam

June 8, 2013 at 8:04 PM

@shaleholichahahaha... betul..betul..
ternyata kepentingan duniawi lebih penting dibanding kepentingan akhirat ya.

June 8, 2013 at 9:48 PM

Sekarang malah banyak yang haram di anggapnya halal, hmmmmm ko zaman sekarang malah akan balik lagi ke zaman jahiliyah yah -__-

June 9, 2013 at 12:58 PM

semoga kita selalu bisa terus memperkaya hati dan mencukupi kekayaan duniawi ya kang. biar kekayaan kita bisa disalurkan sesuai dengan ajaran agama kita, dan menjadi bekal ibadah kita kelak. ;)

June 10, 2013 at 4:18 AM

@Insan Robbani itu sebabnya, kita harus menjga diri dan keluarga dari harta dan makanan yg haram. karena yg halal sebenarnya banyak dan udah mendapatkannya, napa mesti nyari yg haram.

June 10, 2013 at 1:33 PM

kaya itu perlu dan wajib...karena dengan kekayaan kita dapat memampukan diri untuk berkontribusi terhadap ummat.. jihad ekonomi :) kalo masalah kekayaan hati itu sudah tidak perlu diperdebatkan :)

June 11, 2013 at 7:37 PM

Kalau menurut cerita hikmah, manusia itu harus dan wajib kaya.
Walaupun dalam keadaan kekurangan sekalipun harus tetap merasa kaya. sehingga hal itu memicu rasa syukur dan tak ada lagi usaha untuk memperkaya diri sendiri. Bukankah Rasul juga mengajari umat yang kelebihan hartanya untuk disedekahkan? jadi sebetulnya didunia ini gak ada orang kaya miskin karena rezeki Allah yang mengatur

June 12, 2013 at 9:23 AM

Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin..

kenapa sangsi dan hukum tak membuat mereka jera, sebab hukumannya tak setimpal dengan apa yang mereka buat. Bahkan ada kecenderungan hukum sudah dipermainkan oleh para koruptor Cs. #kayak Kartolo aja pakai Cs haha

June 13, 2013 at 12:03 AM

Dengan kekayaan bisa berbuat banyak hal, misalnya saja bisa ibadah haji, bersedekah dengan nominal yang banyak, dan masih banyak ibadah lainnya yang bisa didukung dengan materi yang banyak (kaya). Yang penting cara mendapatkan harta kekayaan dengan cara yang halal. :)

Salam

June 13, 2013 at 8:50 AM

Astaghfirullahaladzim... semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT dari hal2 seperti itu.

June 13, 2013 at 11:06 AM

@Catatan Harian IrfanWis biarin aja, jangan ikutan mereka Fan

June 13, 2013 at 11:07 AM

@@dhenokkuAamiin..
aku percaya Dhe akan bisa mewujudkan

June 13, 2013 at 11:08 AM

@muhamad ratodihooh kang...
jangan diperdebatkan, malah rame entar

June 13, 2013 at 11:09 AM

@yuniarinuktiWuih keren mbak Yun ini...
makin siip aja ustadzahku ini..

siap2 menjelang datangnya Ramadhan

June 13, 2013 at 11:11 AM

@SukadiAda pepatang uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang, selama harta bersumber dari yang halal boleh kan.

June 13, 2013 at 11:11 AM

@Santi DewiAamiin Ya Robb

June 13, 2013 at 7:06 PM

Kalau kata lagu Rhoma itu yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Tidak merata bukan karena alasan geografis, tapi karena korupsi di negeri ini selalu berakhir manis.

salam dangduuuuut

June 13, 2013 at 9:34 PM

Boleh saja untuk menjadi kaya, dengan cara yang halal, sehingga harta kekayaan itu, dapat kita dermakan di jalan kebajikan, beroleh berkah yang tentunya akan menentramkan. Begitu idealnya kali ya Mas?

Makin apik wae iki blognya. :)

June 14, 2013 at 10:11 AM

@LAdangdutersbetul sekali bang..

salam

June 14, 2013 at 10:13 AM

@alaika abdullahYups setuju mbak, ibarat kalau piring kita kosong apa yang bakal dibagikan ke orang lain

makasih...

June 14, 2013 at 4:31 PM

Sifat manusia yang tidak pernah puas kadang membuat manusia lupa untuk bersyukur atas apa yang dimiliki. Ditambah dengan rasa iri yang kian merajai hati membuat manusia berpikir sempit dan menggunakan berbagai cara atas nama sebuah "kebutuhan".

semoga kita semua dijauhkan dari sifat tamak.

Kunjungan perdana, salam kenal ya Mas :D

June 15, 2013 at 8:17 PM

Yaa Allah Yaa Rabb... Harus banyak-banyak bermuhasabah nih ^^ nice posting budhi-niichan. Ayo perbanyak syukur dan menghilangkan iri!

June 15, 2013 at 9:53 PM

DI jaman ini, kesuksesan biasanya ukurannya materi. Ibu2 kalo bertemu kerabat/kawannya saling bercerita ttg anak2 mereka. Saya bbrp kali menemani ibu, mendengarkan pembicaraan mereka sedih.

Misalnya ada yang menyebut anak2nya dengan, "Itu, anak saya yang dokter gigi" atau "Itu, anak saya yang kerja di perusahaan anu" (perusahaan anu itu perusahaan besar). MEreka bangga bila bisa saling menceritakan kesuksesan seperti itu (sampai kadang2 saya minder mas Insan karena ibu hanya bisa menyebut saya dengan, "Ini anak saya yang cuma ibu rumahtangga biasa, padahal sarjana teknik".

Tapi ya ... saya tetap berusaha melakukan hal2 baik sebagai anak. memaklumi saja sekarang ini memang banyak pandangan materialistis bertebaran.

Ada satu lagi yang suka bikin saya bingung. Kenapa majelis taklim ibu2 sekarang sukanhya bikin pakaian seragam ya? Sementara menjahit pakaian sekarang itu tak murah (menurut saya) belum beli kainnya. Eh, salah ya koq nanyanya ke mas Insan :D

June 15, 2013 at 9:54 PM

@alaika abdullah

Eh, kak Alaika iso boso Jowo toh? :)

June 17, 2013 at 8:56 PM

semoga segala harta yang kita punyai adalah harta yang berasal dari jalanNya,yang halal :')

June 17, 2013 at 9:08 PM

@Ayu Citraningtiaskomentar yang indah mbak Ayu.. temakasih kunjungannya, berharap kita semua bisa terbebas dari sifat tamak dan serakah

June 17, 2013 at 9:09 PM

@Nurmayanti ZainInsya Allah May..
harus sering2 bermuhasabah

June 17, 2013 at 9:13 PM

@Mugniar Marakarmaya gitulah mbak pengaruh virus sekulerisme demikian kuat tolok ukur kebanggaan hanya dinilai dari duniawi.

tidak salah memang memakai seragam, menambah keindahan, yang penting yang esensi yaitu talbul ilmi jangan ditinggalkan, jangan sampai spt fashion show di majelis ta'lim

June 17, 2013 at 9:13 PM

@Rakyan Widhowati TanjungAamiin...
apa kabar mbak Rakyan..??

June 18, 2013 at 9:24 PM

menurut saya mbak, korupsi di negeri ini bukan memberi efek jera, bandingkan saya hukum korupsi, di Arab potong tangan, di Cina potong leher (hukum mati), Indonesia potong masa tahanan...

June 19, 2013 at 8:46 AM

rumah bagus2, gedung pencakar langit ini kan sudah bukti ya...

June 19, 2013 at 1:03 PM

kpn ya korupsi bnr2 hilang dr muka bumi?

June 19, 2013 at 11:03 PM

@sabda awaleiit mbak..??

June 19, 2013 at 11:04 PM

@Annur eL Karimahentahlah...bisa jadi iya bisa jadi bukan...

June 19, 2013 at 11:04 PM

@Penghuni 60Susah sepertinya.. selain faktor keimanan, iblis dan kroninya tidak akan tinggal diam..

June 26, 2013 at 6:32 PM

sulitnya menjadi orang kaya harta .. akan mendapatkan banyak godaan

July 2, 2013 at 1:01 AM

Iya mas, kata ustad kalau masalah harta kita lihatnya ke bawah, kalau masalah agama kita lihatnya yg atas..
Orang muslim boleh berusaha kaya tapi tujuannya mencari ridho Allah, buat naik haji misal.. ^^

July 3, 2013 at 9:21 AM

@andriSangat setuju mas Andri

July 3, 2013 at 9:22 AM

@Wahyu AlfiansyahMungkin supaya kita pandai bersyukur dan selalu semangat beribadah.. begitu kan mas Wahyu?

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes