Rabu, 19 Juni 2013

Amanat Atau Khianat

Bismillahirrahmanirrahiim
Topik terhangat yang menyita energi masyarakat pada akhir-akhir ini adalah berita tentang rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sehingga memunculkan perbedaan presepsi dan dualisme di jajaran legislatif. Satu pihak mengklaim kenaikan BBM adalah bentuk penyelamatan uang rakyat khususnya rakyat miskin dengan dalih subsidi BBM yang diberlakukan saat ini tidak tepat sasaran karena sebagian besar pemakai BBM bersubsidi adalah rakyat menengah keatas sedang rakyat miskin yang seharusnya mendapatkan subsidi justru masih banyak yang belum tersentuh. Sebagai konpensasinya akan diberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp. 150.000,- per orang selama empat bulan kedepan pasca dinaikkan BBM. Tapi entahlah apakah benar tepat sasaran atau justru akan membuka lahan baru bagi koruptor?  kita tunggu saja.

Dipihak lain yang menolak mengatakan karena banyak mafia yang bermain dibalik BBM maka tugas pemerintah untuk membersihkan mafia-mafia tersebut. Kenaikan BBM  dinilai akan mendorong inflasi diatas 7,76 persen yang akan memberatkan keadaan ekonomi rakyat yang dampaknya seperti efek domino akan menjalar kemana-mana dan akan meruntuhkan perekonomian bangsa. Selain itu momentumnya kenaikan dinilai sangat tidak tepat waktunya karena banyak masyarakat yang sedang dibebani dengan beaya masuk sekolah baru serta akan menyambut Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri. 

Sedangkan diarus bawah dengan kenaikan BBM tersebut dinilai para anggota legislatif telah melakukan pengkhianatan atas janji-janjinya sendiri semasa kampanye. Salah satu janjinya adalah mengentas kemiskinan serta mengurangi angka kemiskinan dinegeri ini. Tetapi dengan diterimanya RAPBN Perubahan 2013 yang berindikasi pada kenaikan BBM dianggap akan semakin menyengsarakan rakyat. Dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok maka daya beli rakyat semakin menurun bahkan makin tidak terjangkau maka dampaknya jumlah angka kemiskinan sekarang 10,5 persen diperkirakan akan menjadi 12,1 persen atau sekitar empat juta orang miskin baru.



Apakah kenaikan BBM tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan penyelamatan rakyat atau sebaliknya justru sebuah pengkhianatan kepada rakyat? Silakan pembaca menganalisa dan menyikapi sendiri dengan hati jernih dan akal sehat. Secara pribadi saya tidak berharap adanya pengkhianatan para pemimpin terhadap rakyatnya karena sikap khianat itu sangatlah dibenci Allah Ta'ala. 

Saya juga tidak ingin berpolemik tentang ada atau tidaknya pengkhianatan di negeri ini tapi saya lebih tertarik membahas sikap Islam terhadap khianat. Satu hal yang perlu digaris bawahi bentuk pengkhianatan sangat luas dimensinya, bisa dalam bentuk pengkhianatan terhadap orang tua terhadap pasangan terhadap teman juga termasuk pengkhianatan pemimpin kepada rakyatnya. Islam dengan keras melarang umatnya berbuat khianat bahkan Islam memerangi segala bentuk pengkhianatan. 

Allah Ta'ala sangat membenci pengkhianatan walau terhadap orang kafir sekalipun. Seperti dalam firman-Nya 

"Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat." (Terjemah QS. Al Anfal : 58)

Begitu pula dengan Rasulullah juga melarang setiap bentuk pengkhianatan sekalipun dilakukan terhadap para pengkhianat. Beliau berpesan dalam sebuah hadistnya:

"Tunaikanlah amanat kepada orang yang memberimu amanat dan janganlah kamu mengkhianati kepada orang yang mengkhianatimu." (HR Bukhari)

Subhanallah begitu mulianya ajaran agama Islam bahkan kepada pengkhianatpun kita dilarang berkhianat. Sebagai bentuk rasa takutnya Rasulullah terhadap khianat maka Beliau selalu memohon perlindungan kepada Allah seperti yang terangkum dalam sebuah hadistnya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari khianat, sesungguhnya khianat adalah sejelek-jeleknya teman pendamping (HR Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah)

Khianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai kebohongan serta mengobral janji. Tidak ada yang disifati khianat kecuali orang-orang yang munafik. Rasulullah Shallallahu wa Salam bersabda:

"Tanda-tanda orang munafik itu tiga: Jika berbicara berdusta, bila berjanji ia ingkari dan manakala diberi amanat ia berkhianat" (HR Bukhari, Muslim)

Orang yang menyia-nyiakan amanat pada hakekatnya orang yang tidak memiliki kebaikan. Ini dapat kita pahami dari sabda Rasulullah Shallallahu wa Salam.

"Jika amanat disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya" (HR Bukhari)

Dan seseorang akan menunggu kehancuran ketika ia melihat seluruh kebaikan hilang dari dunia ini. Sesungguhnya khianat merupakan salah satu ciri orang munafik yang sangat dibenci Allah dan Rosul-Nya. Akibatnya yang ditimbulkan dari khianat tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga merugikan orang lain. Khianat atau dusta dan kebohongan merupakan awal dari tumbuhnya permusuhan dan kebencian yang membawa kerusakan di bumi. Orang yang berkhianat tidak hanya mendustai manusia, tapi juga mendustai Allah Sang Pencipta yang Maha Mendengar lagi Mengetahui.

60 comments

19 Juni 2013 pukul 23.31

Bila dilihat dari konteks ini kita memang harus menggunakan kejernihan hati dalam melihatnya. Karena dimana ada suatu kesepakan dan janji yang di jalankan dengan hasil secara hukum musyawarah dan mufakat, maka disitulah berlaku hukum yang sebenarnya. Karena dalam hukum agama selagi kita konsisten menajalankan hasil dari setiap kesepakatan yang telah dimusyawarhakan secara mufakat, maka disitulah tangah Alloh akan memayungi dan melindungi kesepakatan tersebut. Dan bagi yang lari dari kesepakatan maka Alloh akan membuka telapak tangannya untuk hasil yang disepakatinya.

Hukum ini sederhana, namun masih banyak yang menganggap sepele dalam hal penerapan dan pembatalannya. Makanya yang ada bagi para pengkhanat doa mereka lari dan terkena imbas dari dampak hukum kesepakatan yang menajadi hukum mutlaknya Alloh. Disitulah baru berlaku pengunaan hukum khianat. Dan kalau lebih keras lagi menurut hukum Islam, seorang pengkhianat itu hukumnya harus disembelih Kang. Ha,,,,,x9

(sudah ah..... jadi kepanjangan dans sok tahu ) Maaf ya Kang aku juga baru belajar dan belum mahir. Hanya sharing di forum ini, sekali lagi aku minta maaf.


Salam wisata

20 Juni 2013 pukul 00.31

Oalah BBm..BBM.. morono merene jadi omongan. Ampe jadi Bahan Buat Menulis hahaha

wis ora komen panjang sam.. udah tak tulis panjaaaang di posting soal sikapku dengan fenomena BMX, eh BBM..

tuh saya udah share DNS di warung. moga cespleng ya

20 Juni 2013 pukul 07.51

wuah.... dimana-mana sekarang bahas tentang BBM...
saya gak ngerti deh bagaimana pemikiran orang-orang atas, sebagai kaum bawah hanya bisa nurut dg yg lebih berkuasa..
hadah... katanya negara demokrasi, tapi pendapat dan aspirasi rakyat selalu dikesampingkan, sebenarnya gak beda jauh nih dg hukum rimba, yg berkuasalah yg menentukan semuanya...

20 Juni 2013 pukul 11.02

Semoga aja ada pejabat yang mampir trus baca postingan ini! miris liat kelakuan pemerintah yang sepertinya sudah buta nurani! fakta dari ketidakseriusan mereka adalah ketika saya ikuti siaran langsung rapat paripurna DPR yang berjalan dalam kelakar saat voting! petinggi2 dari partai yang setuju kenaikan BBM itu gak nyadar atau emang udah kebiasaan ya? katanya untuk rakyat tapi ko' cengengesan begitu -_- . Nyata banget kalo untuk mereka hal itu sepele tanpa peduli demonstrasi yang terjadi.. >.<

Entahlah.. sepertinya bener yang dibilang mas jeQ 'Hukum Rimba' ...

gak tau nyambung/gak komen saya tapi.. sekian dan terima kasih! hihii.. :D

20 Juni 2013 pukul 11.13

Barusan saya berfikir (mudah2an dgn hati jernih dan akal sehat), intinya saya Tidak sepakat dengan kenaikan BBM!

#Tapi sudah pada sepakat naik, ya? |\(-_-")

20 Juni 2013 pukul 11.47

ane udah pernah tulis di postingan setahun yg lalu pandangan ane ttg kenaikan harga BBM. :)

20 Juni 2013 pukul 11.51

saya termasuk yang setuju BBM naik. Saya malu menerima subsidi yang memberatkan negara. Mungkin karena saya tak pernah berani bermimpi mengharap subsidi dari ortu sejak kecil. Jadi, saya tak nyaman dengan kata subsidi BBM.
Bicara tentang amanat, saya bayangkan jika subsidi dihapus. berapa puluh juta tambahan warga miskin? mereka yg saat ini di golongan aman - dengan menikmati subsidi telah menggemukkan prilaku boros. bukankah itu ilusi? Kita memang masih termasuk negara miskin. jika terus saja diberi ilusi dengan subsidi, kapan kita maju?
saya termasuk golongan bawah, tetapi saya malu menerima subsid yang memberatkan negara saya.

20 Juni 2013 pukul 14.41

hmmm pasti ada pro kontra ya mas. Sebaiknya sih jangan selalu berharap diberi kalau harus naik ya silakan tapi juga sebaiknya dana yang seharusnya jadngan disalah gunakan

20 Juni 2013 pukul 15.07

Membaca tulisan diatas, saya nggak fokus ke BBMnya. Wis diomong kayak apa juga, tetep aja duit belanja bakal makin susah ngaturnya.

Saya lebih fokus pada khianat yang dibahas lebih dalam. Rasanya babak belur membacanya. Sebab sebagai manusia, rasanya diri saya ini masih jauh dari bersih. Masih ada satu dua kekotoran yang mungkin bisa dimasukkan pada kategori khianat. Dengan dalil-dalil yang mas Insan tuliskan, sungguh membuat hati saya seperti tertonjok.

20 Juni 2013 pukul 20.06

kalau dari tulisan mbak, mengisyaratkan bahwa kenaikkan harga BBM adalah sebuah pengkhianatan,

sementara saya sendiri masih bingung, apakah ini kebijakkan yang baik ato buruk, katanya kenaikkan bbm akan meningkatkan ekonomi, karena dana subsidi akan dialihkan ke pendidikan, infrastruktur, blsm, dan lain2, semoga saja apa yang pemimpin katakan itu benar ya,

20 Juni 2013 pukul 22.47

BBM mau naik atau nggak, adakah pengaruhnya bagi masyarakat akar rumput? Bisakah rumput-rumput menggelitik telinga para penguasa? Atau biarkan saja sang rumput berdendang bersama irama angin, meliuk ke kiri dan ke kanan, lalu rebah kala badai menerpa. BBM mau naik atau nggak, tetap saja jadi drama dalam panggung politik.

21 Juni 2013 pukul 00.43

@sabda awalsama..., saya juga bingung kalau dipanggil mbak..., perasaan saya laki tulen

21 Juni 2013 pukul 11.35

BBM sudah naik lagi dan mungkin nanti penderitaan rakyat Indonesia akan bertambah. Solusi pemerintah memberikan subsidi BBM namun tidak tepat kepada mereka orang - orang yang membutuhkan.... Sebenarnya kenaikan BBM bukan solusi yang baik -___-
Janji pemerintah untuk memberikan kebahagiaan bagi kita semua hanyalah bentuk kepalsuan.....

21 Juni 2013 pukul 11.58

BBM: Bener Bener Mundak | Bakal Buat Memboroskan | Barang Belanja Meningkat
SDA milik umat, negara hanya pengelola saja ya mas.. harusnya SDA dikembalikan ke rakyat

21 Juni 2013 pukul 13.54

Mending amanat deh, soalnya khianat itu menyakitkan bagi saya.

22 Juni 2013 pukul 06.11

@Ejawantah Wisata emang sederhana, tapi di sinilah sulitnya kalo gak bener2 menjalankan amanat. padahal dalm uu jelas, bahwa segala kekayaan bumi, laut dan udara adalah hak untuk kesejahtraan rakyat. tapi kalo udah dilanggar apa amsih amanat dibilang? lihat freeport, PT NNT, blog cepu, dan lainnya prusahaan asing di indonesia, itu untuk menyejahterakan siapa? berapa persen keuntungannya untuk rakyat? semakin membaca sejarah dan mencerna beragam fakta dan data, semakin miris melihatnya

23 Juni 2013 pukul 15.40

sy mencoba berprasangka baik aja, Mas. Krn sy tidak tahu persis seluk-beluk ttg BBM ini.

Dan berharap kita semua mendapat rezeki lebih, sesuai dg usaha kita :)

24 Juni 2013 pukul 12.00

Beginilah kalau pemimpin tidak menerapkan kaidah-kaidah Islam, walhasil mereka bekerja dengan khianat dan menggaji diri mereka sendiri seenak udelnya.. ckckck

24 Juni 2013 pukul 22.02

Harusnya lebih memilih amanat dong, karena kita diberikan Amanat dan harus dijaga serta disampaikan amanat tersebut. Janganlah dikhianati.

25 Juni 2013 pukul 08.38

Menurut saya, amanat tu memang telah lama disia-siakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. sama-sama pengen sak karepe dewe.

kemaren baru aja ada demo besar-besaran menolak kenaikan bbm, tapi toh ya bakal tetep naik, abis itu bahan pangan naik, tarif ojek naik, angkot naik. sebentar lagi ada demo lagi minta gaji naik. Ya gak masalah untuk perusahaan besar. kalo untuk perusahaan menengah kan ya bisa gulung tikar. setelah itu banyak pengangguran, demo lagi minta kerjaan. hancur deh semuanya. polemik.

dari sekelumit polemik bbm, yang katanya subsidi dialihkan ke bidang lain katakanlah pendidikan. aku kok gak yakin ya kalo subsidi pendidikan gak bakal dicurangi. jadi pemerintah dan masyarakat sama2 nyari untung sendiri buat perut masing-masing. semacam egois.

26 Juni 2013 pukul 11.23

Membaca tulisan ini saya jadi teringat materi halaqah ahad kemarin, tentang Al-Wafa.... Pembahasannya juga meliputi sifat2 antara amanat atau khianat. Bagaimana ciri2nya, mengapa Al Wafa harus menjadi pribadi muslim... Hmmm, jadi semakin menambah pemahaman saya karena materi diperluas dengan update keadaan kita saat ini. Baraka Allahu Feek pak

26 Juni 2013 pukul 19.33

@Lozz AkbarSudah baca kok sam..
Pancen essip

26 Juni 2013 pukul 19.35

@JeQSebenarnya aspirasi rakyat tidak dikesampingkan Mas, tapi apakah wakil dari rakyat itu berpihak dan mau mengakomodasi suara rakyat...

26 Juni 2013 pukul 19.37

@Bonit NotzNah itulah suasana diluar gedung dan diluar sangat kontradiktif, diluar sedang beradu fisik dgn aparat sedang didalem berkelakar dengan kelakar yng tidak lucu...

26 Juni 2013 pukul 19.38

@Aan Sopiyantadinya saya berpikir begitu kang, tapi apa daya tangan tak sampai.. #apa sih

26 Juni 2013 pukul 19.39

@f.nugrohosayang gak dikasih tau linknya

26 Juni 2013 pukul 19.55

@Susi Susindramasalah subsidi sebenarnya hanya istilah yang diberikan secara sepihak oleh pemerintah, karena sesungguhnya jika ditilik dari sumbernya dana APBN itu berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Bahkan semua pejabat dari jajaran presiden serta aparat pemerintah digaji dari uang rakyat maka sungguh aneh jika mensubsidi dari uang sendiri, bukan masalah subsidinya tapi konsep penyalurannya yg harus dibenahi agar tepat sasaran. Okelah kalaupun toh tetap mengacu masalah subsidi dan subsidi dibenarkan kita tetap tidak bisa menghindar dari subsidi, kendati subsidi BBM dikurangi maka tetap ada subsidi yang dialokasikan ke bidang pendidikan, perumahan kesehatan dll. jadi bukan masalah berat memberatkan tapi sdh menjadi kewajiban negara menyejahterakan rakyatnya

26 Juni 2013 pukul 19.57

@Lidya - Mama Cal-Vinsebaiknya memang demikian mbak, jika harga melonjak berarti ikhtiar kita hrs semakin kuat selain doa yg paling penting

26 Juni 2013 pukul 19.58

@Niken Kusumowardhaniitu berarti mbak Niken msh punya hati dan punya rasa, karen ahari ini sdh semakin orang yg bebal yang hatinya sdh mati

26 Juni 2013 pukul 19.59

@Titie Suryamemang kadang tidak banyak pengaruh terhadap hasik akhir mbak, tapi paling tidak ada syok terapi agar penguasa tidak bisa semau gue

26 Juni 2013 pukul 20.01

@Catatan Harian Irfansebenarnya niat dan tujuan pemerintah sudah baik Fan hanya tidak ditunjang dengan SDM yang baik dan berpihak pada rakyat

26 Juni 2013 pukul 20.01

@Topicsnah itulah yg sdh saya bahas diatas

26 Juni 2013 pukul 20.02

@Hendi Nuraenbukan hanya menyakitkan seorang tapi berdampak luas

26 Juni 2013 pukul 20.03

@keke naimaitu memang cara yang terbaik mbak harus lbh keras berusaha dan berdoa

26 Juni 2013 pukul 20.04

@Wahyu AlfiansyahVirus sekulerisme memang sudah menjalar keseluruh jajaran elemen bangsa sdh stadium 4

26 Juni 2013 pukul 20.04

@Boku no Blogbagi yang berpikiran sehat dan hati jernih memang demikian

26 Juni 2013 pukul 20.07

@Ayu Citraningtiasitulah akar masalahnya niat baik pemerintah tidak didukung sepenuhnya dengan kinerja yang jujur, contoh BLT yang sampai ke rakyat hanya 50% sisanya menguap kekantong pejabat terkait.

26 Juni 2013 pukul 20.08

@Gen - QAmanat sangatlah berat hanya orang2 yang beriman berakhlaqul qarimah yang bisa memegang amanah

26 Juni 2013 pukul 20.18

@Ejawantah Wisatayah saya menangkap komentar Kang Indra, hukum sederhana hanya masalah kesepakatan bersama yang didasarkan saling menjaga dan saling menguntungkan. Tpi justru sederhana itulah kadang disepelekan dan menggampangkan seolah melanggar perjanjian hukum tanpa konsekwensinya, padahal sesungguhnya konsekwensi pelanggaran bukan hanya berdampak pada seorang tapi banyak orang dan tanggung jawabnya meliputi dunia dan akhirat.

26 Juni 2013 pukul 20.23

@Rusydi HikmawanJangankan bidang tambang sedangkan dijajaran depag sendiri justru virus kecurangan volumenya lebih besar bahkan pembuatan Al Quran aja dikorupsi, tapi semua tetap ada konsekwensinya kalaupun tidak didunia yakinlah ada pengadilan akhirat dari yang maha Adil

27 Juni 2013 pukul 21.00

ane termasuk orang yang nggak setuju dengan kenaikan bbm. Karena ada unsur politik di dalamnya. Kenaikannya juga tidak tepat.

Anonim
27 Juni 2013 pukul 21.02

rakyat bawah sangat terbebani dengan naiknya bbm. Harga-harga barang di pasaran mulai melonjak naik. Ditambah lagi sudah mendekati puasa. Bisa melambung tinggi harganya.

28 Juni 2013 pukul 09.30

saya tidak tahu mengapa kualitas manusia kian menurun. pemerintah yang harusnya mampu mengayomi masyarakat, malah menggerogoti >.<
katanya, yg kurang mampu dibantu, tapi ternyata yang kayak gitu juga ada ceperannya. petugas nakal masih sempat2nya 'menyunat' 'jatah' kaum kurang mampu. kalau menurut saya sih, mending pajak dan harga kendaraan bermotor dinaikkan, biar kesulitan nambah kendaraan yg habis2in BBM, hehe

28 Juni 2013 pukul 15.12

yaahhh semoga bukan sekedar wacana untuk pemberian subsidi bagi rakyat itu.. semoga benar2 tepat pada sasarannya.
sekarang aja angkot udah naik karena dampak kenaikan BBM ini, OMG hiikks, berasa kaki diikat gak bisa kemana2 :(

29 Juni 2013 pukul 11.08

Bahkan, mengkhianati orang yang pernah mengkhianati pun tidak dibenarkan oleh Rasulullah saw. yang mulia.

29 Juni 2013 pukul 14.06

Susah ya. Mereka gak bisa gak berjanji kalo kampanye. Kan bisa kemakan sendiri. Mereka pasti tidak mikirin hukuman di akhirat kelak kayak apa kalau tergolong khianat.

29 Juni 2013 pukul 18.18

@HP Yitnotidak tepat waktu ya mas

29 Juni 2013 pukul 18.20

@websiteminiBBM naik sih gak apa2 tapi dampak dari kenaikannya yang menyesakkan

29 Juni 2013 pukul 18.35

@Arga Lithasekarang memang sedang terjadi degradasi moral di bangsa ini, sehingga yang jujur harus mundur yang curang menang

29 Juni 2013 pukul 18.36

@.: diah :.Tapi yakinlah akan ada rejeki dari arah yang tak terduga

29 Juni 2013 pukul 18.36

@Akhmad Muhaimin Azzetmasya Allah, seorang teladan yg harus diteladani

29 Juni 2013 pukul 18.37

@Mugniar Marakarmanamanya kampanye untuk mencari simpati, janjinya setinggi lagit, sedang realisasinya... nanti dulu.

29 Juni 2013 pukul 20.35

ya ampun, blog nya rame bener,

30 Juni 2013 pukul 20.11

kebanyakan wakil rakyat kita seakan bekerja hanya untuk dirinya sendiri ya mas, mereka tidak peduli dengan kita yang telah memilihnya dulu. eh, liza dulu enggak ikut pemilu soalnya kuliah di luar kota (alasan heheh)padahal ketika kampanye, beragam janji ini itu mereka lontarkan. ah, benar-benar munafik

1 Juli 2013 pukul 21.07

Yaa Allah, semoga kita terhindar dari sifat munafik :( yang apabila dipercaya, ia berkhianat. Na'udzubillahi min dzalik.

2 Juli 2013 pukul 19.52

BBM oohh BBM

3 Juli 2013 pukul 09.17

@kickymaulanaAlhamdulillah..

3 Juli 2013 pukul 09.18

@lizaMudahnya janji semudah mengingkari, semoga Allah membuka hati para pejabat ya mbak.

3 Juli 2013 pukul 09.19

@Nurmayanti ZainAamiin...
Saya berharap juga demikian May

3 Juli 2013 pukul 09.19

@Noorma Fitriana M. ZainMengapa oohh mengapa?

Posting Komentar

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes