Kamis, 10 Januari 2013

Cahaya Yang Tidak Pernah Redup




Allah Ta'ala menerangi alam dengan cahaya makhluk-Nya
dan menerangi hati manusia dengan cahaya sifat-sifat-Nya.
Oleh karena itu cahaya alam bisa terbenam akan tetapi cahaya hati
dan kegaiban hati tidak akan bisa terbenam.


Cahaya bagi alam semesta adalah cahaya Allah yang menerangi hati para hamba yang mengetahui kebenaran dan menghiasi bathin hamba yang shalih dan taat. Oleh karena itu hati hamba yang mendapat sinar Ilahiyah tidak pernah redup dan selamanya tetap bersinar, seperti matahari menyinari rembulan yang menyinarkan sepanjang malam. Cahaya itu memberi ketenangan dan keteduhan di hati. Cahaya Allah yang menyelusup masuk kedalam hati manusia melebihi sejuknya sinar rembulan, memantulkan penawar kedalam jiwa manusia sehingga menambah akrablah sang hamba dengan sang Khaliq.

Cahaya Allah yang berupa sifat-sifat Allah yang suci dan mulia bersinar kedalam hati sanubari manusia, memperteguh keyakinan sehingga si hamba mendapat kesejukan dan kenikmatan dalam jiwanya. Merasakan kesejukan dan kelezatan iman dalam jiwa akan menumbuhkan ketenangan jiwa yang dibutuhkan bagi hati yang resah gelisah. Jiwa akan menjadi sakinah dan muthmainah setelah mendapat sinar yang menerangi hidup manusia lahir dan bathin. Ketenangan jiwa yang mendapat sinar dari Allah Ta'ala akan memberi kekuatan, keteguhan dalam mempertahankan hidup suci dalam ketaatan serta memperkokokoh dan istiqamah mempertahankan keimanan dan keyakinan.

Allah telah menerangi alam semesta ini dengan cahaya matahari, bulan dan bintang. Cahaya itu adalah cahaya pantulan dari makhluk ciptaan Allah. Akan tetapi memancarkan cahaya abadi dari kemuliaan sifat-sifat-Nya kedalam hati sanubari manusia. Itulah yang abadi, tidak pernah redup dan tidak pernah mati. Matahari yang bersinar dilangit bisa redup akan tetapi matahari yang bersinar di hati tidak pernah redup. Itulah sinar Allah yang memantul kedalam hati hamba-hamba yang tekun beribadah.  Subhanallah.




Daftar Pustaka:
Mutu manikam Al Hikam


32 comments

10 Januari 2013 pukul 23.27

dan itulah Cahaya di atas Cahaya :)

11 Januari 2013 pukul 01.02

Allohu ya Hadii.. Ya nuur, ya dhiyaan...
subahanlloh... jadi ingat ayat yang ini:

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

11 Januari 2013 pukul 07.05

Maha Suci Allah...
Ingin selalu memiliki cahaya itu. Berharap mampu membaginya kepada org2 terkasih. Tak ingin menjadi redup.
Ya Rabb genggam hatiku... Jagalah keimananku. Aamiin Ya Rabb..

Sebuah renungan yg menyentuh hati mas... Trimakasih ya...

11 Januari 2013 pukul 08.45

Semoga kita di karuniai dengan cahaya itu agar hidup ini menjadi begitu indah .....

Anonim
11 Januari 2013 pukul 10.35

Subhanallah...
Renungan yang indah, Kak Insan :)

Semoga kita diberi cahaya yang tak pernah redup itu untuk mengarungi hidup dengan sebaik-baiknya :)

11 Januari 2013 pukul 11.02

smoga semua umat manusia slalu mendapat cahaya dari Allah dan tidak mengingkarinya ya :)
I-Pub

11 Januari 2013 pukul 13.12

semoga kita selalu memiliki cahaya itu

11 Januari 2013 pukul 17.26

Subhanallaah. . .
Benar sekali, CahayaNya memang tidak pernah redup dan bersifat baqa'.

Semoga kita semua bisa istiqomah dan bisa mempertahankan iman, Om.

11 Januari 2013 pukul 17.43

Assalamu alaikum wr. wb
pak dhe', :)
semoga kita selalu mensyukuri segala pemberian Ilahi, terutama ana pribadi . amin ya Allah
semoga cahay iman tak pernah mati di hati ini, seperti cahaya matahari, bulan dan bintang yng tak pernah redup :)

salam hangat dari makassar pak dhe' :)
devon mana yach..hihih

11 Januari 2013 pukul 18.18

@neni
Ada apa nih mbak Neni nanya-nanya Devon...? Hmmmm....

11 Januari 2013 pukul 19.41

Subhanallah... Semoga Allah senantiasa membersihkan hatiku agar dapat memantulkan cahaya_NYA, bermanfaat bagi orang2 terkasih & lingkungan sekitarku.. Aamiin...

11 Januari 2013 pukul 20.19

Allah itu Maha Cahaya, tak ada yang sanggup menghalangi jika cahaya Allah sudah menerangi hati seseorang sehingga mampu melihat jalan kebenaran dengan lurus.

11 Januari 2013 pukul 20.55

SubhanAllah
itulah yang selalu didambakan oleh semua Umat, yaitu ketenangan lahiriah dan bathiniyah.
semoga Allah memberikan pula cahaya-Nya untuk hamba yang Dhaif ini. untuk selalu meniti langkah menuju jalan yang di Redhoi-Nya
Aamiin Ya Rabb

Anonim
13 Januari 2013 pukul 10.45

Semoga cahaya kebaikan selalu diberikan kepada kita, amiin.

Salam Persohiblogan ^_^

21 Januari 2013 pukul 14.36

subhanallah walhamdulillah....
membacanya, ingin tersungkur jiwa ini
duhai..., betapa....

28 Januari 2013 pukul 12.30

@BlogS of Hariyantosetuju mas Hari

28 Januari 2013 pukul 12.30

@Zeal*LiyanfuryKomentarnya kereenn,, subhanallah

28 Januari 2013 pukul 12.31

@Niken KusumowardhaniSetiap Manusia ada cahayanya mbak, tergantung bagaimana merawat cahaya itu

28 Januari 2013 pukul 12.32

@muhammad ridwanAamiin,,, cahaya kebaikan ya Kang Rd

28 Januari 2013 pukul 12.33

@Efriyanti ZahraSetuju, saya ikut meng-Aamiinkan

28 Januari 2013 pukul 12.33

@Iam PublisherAamiin...
saya berharap begitu

28 Januari 2013 pukul 12.34

@Mas HudaInsya Allah... Aamiin..

28 Januari 2013 pukul 12.34

@Idah CerisSaya Yakin Idah Insya Allah selalu dijaga

28 Januari 2013 pukul 12.36

@neniWaalaikumsalam wr. wb.

Semoga ya, saya percaya Neni bisa menjaga keimanannya
Salam dari Surabaya..

Devon..?? ada..

28 Januari 2013 pukul 12.36

@Niken Kusumowardhaniqiqiqiqi... camernya langsung memprotek.

28 Januari 2013 pukul 12.41

@MechtaAamiin...
subhanallah sungguh mulia mbak

28 Januari 2013 pukul 13.00

@HALAMAN PUTIHSangat setuju..
hanya Allah yang memberi hidayah kepada Hambanya

28 Januari 2013 pukul 13.04

@Banyu KusumaKomentarmu sungguh menyentuh hati..

28 Januari 2013 pukul 13.05

@auramanAamiin...
Salam Persohiblogan juga

28 Januari 2013 pukul 13.05

@Akhmad Muhaimin Azzetwah membaca koment pak ustadz ikut tersungkur juga..

6 Februari 2013 pukul 14.35

nice post

15 Juli 2013 pukul 05.52

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(Ali 'Imran;8)

Posting Komentar

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes