Wednesday, November 21, 2012

Penawar Gelisah

Bismillahirrahmannirrahiim.
Akhir-akhir ini kulihat makin banyak status teman-teman di facebook dan twiter yang bersifat keluh-kesah. Menumpahkan kegelisahan pada status yang bisa dikonsumsi umum. Mengijinkan semua orang mengetahui masalah dan kelemahan yang ada pada dirinya. Belum lagi curhatan beberapa teman dan saudara yang datang langsung menceritakan kegundahan hatinya. Beberapa diantaranya bahkan sudah putus asa dan merasa tak sanggup menanggung beban hidupnya. Kegelisahan begitu mengusik batinnya.

Sadarkah kita, bahwa dengan berkeluh-kesah sesungguhnya hanya akan menunjukkan kelemahan diri sendiri dan dari keluh-kesah pula akan membuat kita semakin terpuruk dan terbelit dengan masalah yang lainnya. Karena alam bawah sadar dipaksa untuk menyerah, padahal kita punya kemampuan menggali potensi dan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Bukankah kita menyakini bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya.

Setiap kita pasti pernah mengalami gelisah. Resah. Jiwa terasa kosong. Merasa berada dalam tumpukan masalah. Kita bagai tak mampu berpikir positif dan rasional. Kegelisahan begitu mempengaruhi hati kita. Kita jadi merasa tak kuasa melakukan apa-apa. Atau usaha yang dilakukan terasa sia-sia.

Kegelisahan sering membuat kita salah langkah dalam mengobatinya. Begitu mudah kita terpengaruh saat-saat seperti itu. Kalau pengaruh ke hal yang baik, ya Alhamdulillah. Tapi kalau malah menyeret kita kepada masalah yang lebih rumit,  Astaghfirullahalaziim. Salah memilih tempat curhat juga tidak akan mampu membuang rasa gelisah resah itu. Yang ada malah masalah kita jadi makin menganga lebar tak terselesaikan.

Sebagai manusia kita tentunya banyak ketidakmampuan kalau mengandalkan diri sendiri. Masalah datang dan pergi. Silih berganti.

Tapi sebetulnya gelisah adalah hal yang wajar terjadi sebab kita manusia. Sebagai manusia tentunya banyak ketidakmampuan kita dalam menghadapi kehidupan. Perasaan itu ternyata memang wajar jika muncul pada hati kita. Mengapa demikian...? Sebab memang demikianlah kita diciptakan. oleh Allah Subhanahu Wata'ala.

Sebagaimana firman Allah:
"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh (gelisah).  Dan apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 19-21)

Bahkan ternyata kekikiran manusiapun juga mampu menumbuhkan kegelisahan. Karena banyak orang yang diperbudak oleh harta sehingga kebahagiaan yang diperolehnya adalah semu. Apa yang dimilikinya malah membuatnya berada dalam kegelisahan yang panjang.
Lantas apakah kemudian kita akan menyalahkan Allah atas rasa gelisah itu? Bukankah kita sebagai makhluknya tak punya kuasa dalam merubah ketetapan-Nya? Apakah kemudian kita merasa pantas untuk larut dalam kegelisahan?

Tentu saja tidak. Sebab meskipun secara manusiawi demikianlah kita diciptakan, namun Allah juga memberikan obat atau solusi bagi rasa gelisah itu. Apa obatnya...? Diterangkan oleh Allah bagaimana kita bisa menghilangkan perasaan tak nyaman itu, dalam surat yang sama (Al Ma-arij) pada ayat-ayat berikutnya.
"Kecuali orang-orang yang melaksanakan sholat. Mereka yang tetap setia melaksanakan sholatnya." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 22 -23)
Sholat adalah perjumpaan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Menghadapnya kita pada Sang Pencipta. Kepatuhan kita kepada Sang Kuasa. Dimana dalam sholat ada pujian-pujian untuk Allah, permohonan-permohonan kepada Allah, ikrar/janji kita padaNya (Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati). 

Sholat adalah perjumpaan kita dengan Allah
Maka dengan sholat kita mencari ridho Allah. Jika kita bersandarkan diri padaNya kita akan merasa tenang. Segala ketidakmampuan kita pasrahkan pada Sang Khalik. Pada saat kita selalu mengingatNya, kita disadarkan bahwa ada kekuatan yang amat besar yang mengendalikan kita. Sehingga pada saat kita memohon untuk diberi kekuatan dariNya, maka kita akan merasa memiliki kekuatan untuk terus menjalani hidup, sebab kita sudah memohon kepada Sang Maha Pemberi Kekuatan.

Sholat yang mampu menghilangkan kegelisahan adalah sholat yang mampu menghadirkan hati kita kepada Allah. Bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Sholat juga sebagai penghubung antara hamba dan Robbnya sekaligus sebagai penyejuk mata dan pelipur lara. Begitu mulia nilainya sehingga shalat pertama kali diwajibkan pada malam isra' mi'raj. Sebagai gambaran bahwa hakikat sholat adalah seakan-akan ruh kita naik menghadap sang maha pencipta ketika kita melakukannya dengan menghadirkan hati. Sehingga sholat mampu menjadi tiang bagi bangunan keimanan kita supaya kokoh dan terus tegak berdiri.
"Dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu" (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 24)
Kikir adalah salah satu penyakit hati. Kekikiran yang membuat hati gelisah bisa dihilangkan dengan zakat dan sedekah. Karena zakat dan sedekah adalah pensucian dari harta kita. Selalu ada hak orang yang tidak mampu dalam harta yang kita miliki. Berbagi kepada orang yang membutuhkan adalah sebuah wujud rasa syujur kita atas pemberian Allah kepada kita. Dan Allah akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih.

Konsep harta dalam Islam adalah milik Allah yang diamanahkan kepada manusia, dan manusia hanya berhak mengelolanya maka dalam mendapatkan dan menyalurkan harus sesuai dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Allah. Jika manusia enggan berzakat dan bersedekah dengan sebagian hartanya maka bisa dipastikan mustahil bagi manusia untuk menginfakkan hartanya di jalan Allah.
"Dan bagi orang-orang yang mempercayai hari pembalasan." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 26)
Dengan meyakini akan adanya hari kiamat dan hari pembalasan, maka segala perilaku kita akan terwujud dalam ibadah yang kita pasrahkan kepada Allah. Kegelisahan akan jauh dari orang-orang yang hidupnya berserah diri kepada Allah Subahanahu Wata'ala.
"Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Sesungguhnya terhadap azab mereka tidak ada seseorangpun yang merasa aman (dari kedatangannya)." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 27-28)
Dengan selalu merasa takut pada azab dari Allah maka kita akan selalu bermuhasabah diri. Bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Memperbaiki hidup kita semata untuk mencari ridha Allah. Kegelisahan di dunia hanya akan membuat kita jauh dari Allah. Ingat selalu akan azab Allah mendorong kita pada ibadah yang khusyuk, yang otomatis bisa menghilangkan kegelisahan.
"Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian) maka mereka itulah orang-orang yang melampau batas." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 29-31)
Banyak rasa gelisah yang muncul karena memikirkan lawan jenis meskipun yang bukan sebagai haknya. Nafsu yang menguasai pada awalnya bagai sebuah keindahan. Namun pada tahap berikutnya akan menimbulkan permasalahan hati yang begitu menyiksa. Larangan mendekati zina tak mempan untuk melawan serangan hawa nafsu seseorang. Jatuh ke dalam kehidupan seks bebas bagai siap menjeratkan diri pada permasalahan panjang yang menghadang.

Namun tidak demikian bagi orang-orang yang mampu menjaga kemaluannya. Bagi wanita kewajiban menutup aurat adalah untuk melindungi dirinya. Menjaga pandangan bagi laki-laki dan perempuan adalah sebuah cara untuk menghindari zina. Diri yang bersih dari hawa nafsu tentunya akan jauh dari rasa gelisah.
"Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 32)
Amanat dan janji harus bisa kita jaga. Kepercayaan orang lain kepada kita harus kita pegang penuh dan jangan kita ingkari. Mahalnya kehilangan sebuah kepercayaan akan membuat kita merasa tidak tenang menjalani hidup. Kepercayaan yang luntur akan sulit untuk dihilangkan. Bekasnya akan tetap ada. Dalam contoh yang lebih luas lagi, yaitu para pemimpin yang tidak amanah. Banyak janji yang diingkari. Amanat dari orang banyak tak dikerjakan. Maka kemudian datang azab Allah yang bagai membalik telapak tangan saja. Kegelisahan kemudian akan menjadi panjang dalam hidupnya.
"Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 33)
Apakah kita bisa tenang dengan kesaksian dan sumpah palsu yang kita ucapkan? Tentu saja tidak. Hati kecil kita akan merasa tidak tenang olehnya. Membohongi orang lain bahkan diri sedniri tentunya akan menjadi penyebab datangnya kegelisahan. Maka pegang teguhlah sumpah dan kesaksian, maka gelisah akan jauh dari kita.


                                                                       ~oOo~


Semoga tulisan ini bisa membuka hati teman-teman tidak berlarut dalam resah dan gelisahnya. Allah sudah memberikan penawarnya. Tinggal maukah kita mengerjakan amalannya? Ibarat penyakit yang butuh obat. Maukah kita minum obatnya agar penyakit kita sembuh?



Ditulis bersama:
Niken Kusumowardhani
dengan Insan Robbani

56 comments

November 21, 2012 at 10:09 PM

Alhamdulillah jadi juga ya mas tulisan kolaborasi ini. Trimakasih untuk kesempatannya ya...

Semoga kita dijauhkan dari rasa gelisah dan mampu menjadi 7 golongan orang2 yang mampur terhindar dari rasa gelisah.

November 21, 2012 at 10:41 PM

Sering kali kita sendirilah yang dibuat cemas oleh kebodohan kita sendiri. Begitu pesan Allah dalam surah Ali Imran. Shalat memang selalu menjadi penawar ampuh untuk mengikis gelisah, walaupun memang tidak mudah. Terima kasih sudah diingatkan. Semoga kita tetap istiqamah dalam ibadah. amiin.

November 21, 2012 at 10:44 PM

@Niken Kusumowardhanikapan song kolaborasi sama saya buat masak jengkie yang enak itu? :D

November 21, 2012 at 10:50 PM

Saya jadi banyak beristigfar usai membaca tulisan ini. Ternyata saya belum rutin meminum obat...

November 22, 2012 at 2:32 AM

wah duet yang kompak :)
postingan yang pas di tengah kegalauan teman-teman, jadi satu kata buat yang ini: setujuuuu... :D

bunda, Kk... boleh ya ikut nambahin rujukan "obat" galaunya: biar tambah sehat ^_^, QS.Ar--ra'd/13:28

الذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

November 22, 2012 at 7:03 AM

"Alaa Bi Dzikrillahi Tatma'innal Qulub.."
Smoga dengan berdzikir hati ini menjadi tenang.
Makna Dzikir disini bukan hanya menyebut asma-Nya, namun juga selalu menghadirkan Allah dimanapun dan kapanpun, sehingga selalu terjaga dalam setiap perbuatan dan terhindar dari rasa gelisah....
begitu juga lagunya OPICK yang berjudul tombo ati, 5 perbuatan penawar hati dari kegelisahan....
Smoga kita dapat selalu mendapat naungan-Nya dan menjadi hamba-Nya yang lebih bertaqwa

November 22, 2012 at 8:42 AM

Ambil part status galau/resah/gelisah di jejaring sosial:

Awal2 punya FB, bisa jadi saya pun menganggap wajar menulis gundah gulana atau bahkan rasa kesal pada teman. BUt time goes by membuat saya berusaha membuat filter, memilih dan memilah mana yg layak dokonsumsi publik dan mana yg hanya pantas utk limited edition.

Akun sosial mmg punya kita dan bisa kita tulisi dengan beragam curhatan, dan meskipun kita bisa 'mengontrol' akun kita TAPI kita tdk bisa mendikte orang lain utk membuat 'apresiasi" terhadap 'wajah' yang kita tampilkan di akun sosial tersebut.

# Semoga saya pribadi bisa lbh bijak dalam menggunakan jejaring sosial:)

November 22, 2012 at 8:45 AM

@belalang cerewet
Kalau masak jengki ga usah kolaborasi, ntar rasanya malah jadi kayak daging kan ga seru... hehehe...

November 22, 2012 at 8:46 AM

@Zeal*Liyanfury
Makin komplit kan obat galaunya... tinggal kita mau ngga minum obatnya.
Makasih ya say...

November 22, 2012 at 10:54 AM

Alhamdulillah, sekarang saya udah gak gelisah. Cuma cemas eh sama aja yah?
yasudah biasanya saya mengakali dengan berzikir dalam hati. dan blogking walking biar cemumuth.

Berzikir mengingat Allah. saya sednag sndrian. hehe...

November 22, 2012 at 11:39 AM

oh ternyata ini tulisan duet ya mas, keren. Terima kasih sudah diingatkan. Kalau saya suka menulis keluh kesah gak mas? tolong diingatkan ya kalau sering mengeluh didunia maya :) serius loh ini

November 22, 2012 at 1:04 PM

trims...
selain diatas,,,
ada penawar gelisah
yg selalu mendampingiku.. ^_^

November 22, 2012 at 1:30 PM

tulisan yang sangat bergizi. Semoga diantara kita mendapatkan kemudahan dari Alloh Ta'ala merasakan nikmatnya shalat dan bermunajad, karena dari situlah kita akan merasakan nikmatnya surga dalam nurani kita. Sakinah dalam jiwa walo kondisi apapun yang menerpa. Sampaikan keluh kesah hanya di seperti malam, jangan di sepertiga status fb, karena hasilnya akan menjadi beda.
Terima kasih kolaborasi indahnya, semoga memberikan kemanfaatan untuk banyak orang dan menjadikan pahala amal yang mengalir karena saling mengingatkan akan hal kebaikan

November 22, 2012 at 4:50 PM

Yup, kegelisahan dan kikir hati. Obatnya ternyata gak jauh, yaitu kembali ke Sang Maha. Shalat, Zakat, dan Puasa. Rukun Islam yang sudah pasti ... ^_^

November 22, 2012 at 7:53 PM

subhanallah,, judul saya sering gelisah mas, apa lagi dalam permasalahan cinta, mungkin inilah beberapa obat penyembuh yang harus bisa saya laksanakan
syukran,, semoga RAHMAT datang kepada diri kita semua

wassalam

November 22, 2012 at 9:04 PM

@Niken Kusumowardhaniya jadi dong, masa tulisan sebagus ini di biarin begitu aja

November 23, 2012 at 7:49 AM

@belalang noncerewet
Bagaimana kita mengelola hati kita yang penting ya mas Belalang. Selalu ingat kepada Allah akan menjadi penawar kegelisahan.

November 23, 2012 at 7:51 AM

@kakaakin
Semoga setelah minum obat yang sudah diberikan Allah, bisa menyembuhkan penyakitnya ya... Insya Allah.

November 23, 2012 at 7:52 AM

@Haji Khusus
Menjaga hati dan pikiran agar tetap tersambung kepada Allah adalah kunci dari ketenangan jiwa. Insya Allah.

November 23, 2012 at 7:56 AM

@Ririe Khayan
Tidak maksud mendikte hak orang lain terhadap akun jejaring sosialnya. Hanya sangat disayangkan kalau apa yang menjadi masalah pribadi menjadi konsumsi umum. Yang sering terjadi justru membuat masalah menjadi semakin lebar.

Yg harus dilakukan adalah menahan diri, istighfar dan kembali kepada Allah.

November 23, 2012 at 7:58 AM

@Annur eL Karimah
Jaga ibadahmu, tetaplah berbuat baik, dan banyak diam dengan berdzikir dalam hati. Insya Allah hilang deh gelisahnya... :)

November 23, 2012 at 8:04 AM

@Lidya - Mama Cal-Vin
Iya nih mbak Lidya... ga bisa nyanyi jadi duet tulisan aja deh... hehehe....
Kita sama-sama saling mengingatkan aja ya mbak... demi kebaikan bersama, saling menasehati kebaikan... :)

November 23, 2012 at 8:06 AM

@dAnonim™
Menjaga hubungan baik dengan orang-orang terdekat juga bisa membantu menghilangkan kegelisahan, asalkan tetap menyambungkan diri kepada Allah. Supaya tidak jatuh pada perbuatan syirik karena menganggap org terdekatlah obat gelisah itu.

November 23, 2012 at 8:10 AM

@Djangkies
Aamiin... terimakasih untuk doanya...

Betul mas... alangkah baiknya andai persoalan datang kita ambil wudhu kemudian memasrahkan diri pada Allah. Segala kegundahan dan keresahan kita adukan pada Sang Penguasa Hati. Hati menjadi tenag, pikiran jadi positif dan Insya Allah masalah jadi cepat selesai...

November 23, 2012 at 8:12 AM

@Bang Aswi
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.
Janji Allah adalah sebenar-benarnya janji. Kalau kata Allah semua itu adalah obat/penawar gelisah maka pasti itulah adanya.

November 23, 2012 at 8:14 AM

@aspadani
Aamiin Ya Rabbal Alamiin...
Tolong ingatkan kami juga andai kami khilaf melakukan hal tersebut. Semoga kita sama-sama bisa saling menasehati dalam hal kebajikan dan ketakwaan.

November 23, 2012 at 8:37 AM

@Lidya - Mama Cal-VinSejauh ini sih tulisan mbak Lidya blm termasuk kategori keluh kesah tapi menceritakan kejadian riil

November 23, 2012 at 8:57 AM

wah senengnya bisa berdiskusi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat pastinya ya bun...
obat memang pahit tapi menyembuhkan ...sama dengan nasehat dan kebenaran ya bun...
semoga hati kita selalu terjaga dalam lindunganNya

November 23, 2012 at 9:17 AM

@Pink
Kalau lagi akur diskusinya bisa begini jadinya...hehehe...

November 23, 2012 at 10:55 AM

duet maut nih tulisannya.. hehehe.. thx ya udah mengingatkan :)

November 23, 2012 at 4:56 PM

@ke2nai
waahh... jangan duet maut dong mbak Myra... duet asyik aja... :D
Trimakasih kembali yaaa..

Anonymous
November 24, 2012 at 6:50 AM

Subhanallah, keren duetnya :)

Damai rasanya setelah baca tulisan ini.
Syukron ya bunda Niken dan mas Insan ^^

November 24, 2012 at 7:57 AM

@Sri Efriyanti az-Zahra Harahap
Alhamdulillah setelah berdiskusi dengan akur jadi juga tulisan ini. (kalau lagi ga akur boro2 jadi tulisan... ada yg jadi antagonis!).

Trimakasih kembali mbak Sri... :)

November 24, 2012 at 7:58 AM

Buat yang punya blog... diem aja niih...? Tak kudeta baru tahu...

November 24, 2012 at 11:48 AM

@dAnonim™Dia Adalah Allah Ta'ala

November 24, 2012 at 11:49 AM

@DjangkiesTerimakasih juga mas Djangkis sudah makin memperlengkap kolaborasi ini

November 24, 2012 at 2:41 PM

ada lho orang yang kaya raya, tapi ternyata hatinya galau terus . . .
setelah ditelusuri ternyata dia ga pernah sedekah.

Tulisannya keren, like it !!!!

November 24, 2012 at 4:56 PM

bahasa gahulnya tuh galau Om :p
ahihihi.

nggak galau nggak gahul katanya.

November 24, 2012 at 5:30 PM

@kakaakinSaya juga bisa menahan nafas dan beristighfar ketika disodori tulisan ini

November 24, 2012 at 5:32 PM

@Zeal*Liyanfuryterimakasih Liyan.., alhamdulillah tidak sulit berkolaborasi dengan mbak Niken

November 24, 2012 at 5:35 PM

@Haji KhususSetuju sekali..
Makna secara universalnya Dzikirullah adalah ingat kepada Allah, jadi dzikirullah medianya sangat luas.

November 24, 2012 at 5:36 PM

@Ririe Khayansaya pribadi percaya bahwa Ririe tau mana yang layak untuk dikonsumsi umum dan yang sifatnya privacy

November 24, 2012 at 5:37 PM

@Annur eL Karimahyuk kita ciptakan suasana "tidak merasa kesepian dalam kesendirian dan tidak merasa bising dalam keramaian"

November 24, 2012 at 5:38 PM

@Bang AswiSetuju dengan bang Aswi dan Mbak Niken

November 24, 2012 at 5:39 PM

@Niken KusumowardhaniSebelum dikudeta, balas komen ah...

November 24, 2012 at 5:40 PM

@rivaibiar gahul tapi galau mulu... ya percuma dong...

November 24, 2012 at 5:42 PM

@Nutrisi Diet Sehatternyata kebahagiaan dan ketenangan bathin tidak hanya karena harta ya...

makasih..

November 24, 2012 at 5:43 PM

@Sri Efriyanti az-Zahra HarahapSeperti saya yang merasa damai membaca komentar Yanti...

syukron..

November 24, 2012 at 5:47 PM

@aspadanigelisah cepat atau lambat akan mempengaruhi hati kita dan berimbas pada aktifitar lahiriah

November 24, 2012 at 5:48 PM

@Pinksetuju.. bbunda Niken memang pandai menyusun kata2 berhikmah

November 24, 2012 at 10:37 PM

@Insan Robbani
sebab bahagia itu adanya di dalam hati kita masing2. Bukan pada harta. Hakekat harta atau rizki bagi muslim itu adalah yang hbs kita makan, hbs kita pakai dan hbs kita sedekahkan. Selebihnya bukan milik kita.

November 24, 2012 at 10:39 PM

@Insan Robbani
Biar ga gaul asal ga galau... :)

November 24, 2012 at 10:41 PM

@Insan Robbani
Ga mungkin saya mampu mengkudeta blog seindah ini... Bisa berada didalamnya saja sudah merasa bangga. Trimakasih untuk kesempatan2nya ya mas... Ketagihan deehh... :p

December 6, 2012 at 6:22 PM

Lagi-lagi artikel saya satu seri nih dengan artikelnya Bunda Niken. :D Itu sebabnya Opick dalam lagunya bilang, "Berkumpullan dengan orang-orang shaleh" iya Bun. ;)

December 9, 2012 at 5:31 PM

@Dani Siregar
Oh yaa... artikel yang mana mas yang satu seri... minta link nya dong...

September 4, 2013 at 1:58 PM

yang ababil2 biasanya yang isi status nya dengan mengeluh

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes