Bismillahirrahmannirrahiim.
Akhir-akhir ini kulihat makin banyak status teman-teman di facebook dan twiter yang bersifat keluh-kesah. Menumpahkan kegelisahan pada status yang bisa dikonsumsi umum. Mengijinkan semua orang mengetahui masalah dan kelemahan yang ada pada dirinya. Belum lagi curhatan beberapa teman dan saudara yang datang langsung menceritakan kegundahan hatinya. Beberapa diantaranya bahkan sudah putus asa dan merasa tak sanggup menanggung beban hidupnya. Kegelisahan begitu mengusik batinnya.
Sadarkah kita, bahwa dengan berkeluh-kesah sesungguhnya hanya akan menunjukkan kelemahan diri sendiri dan dari keluh-kesah pula akan membuat kita semakin terpuruk dan terbelit dengan masalah yang lainnya. Karena alam bawah sadar dipaksa untuk menyerah, padahal kita punya kemampuan menggali potensi dan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Bukankah kita menyakini bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya.
Setiap kita pasti pernah mengalami gelisah. Resah. Jiwa terasa kosong. Merasa berada dalam tumpukan masalah. Kita bagai tak mampu berpikir positif dan rasional. Kegelisahan begitu mempengaruhi hati kita. Kita jadi merasa tak kuasa melakukan apa-apa. Atau usaha yang dilakukan terasa sia-sia.
Kegelisahan sering membuat kita salah langkah dalam mengobatinya. Begitu mudah kita terpengaruh saat-saat seperti itu. Kalau pengaruh ke hal yang baik, ya Alhamdulillah. Tapi kalau malah menyeret kita kepada masalah yang lebih rumit, Astaghfirullahalaziim. Salah memilih tempat curhat juga tidak akan mampu membuang rasa gelisah resah itu. Yang ada malah masalah kita jadi makin menganga lebar tak terselesaikan.
Sebagai manusia kita tentunya banyak ketidakmampuan kalau mengandalkan diri sendiri. Masalah datang dan pergi. Silih berganti.
Tapi sebetulnya gelisah adalah hal yang wajar terjadi sebab kita manusia. Sebagai manusia tentunya banyak ketidakmampuan kita dalam menghadapi kehidupan. Perasaan itu ternyata memang wajar jika muncul pada hati kita. Mengapa demikian...? Sebab memang demikianlah kita diciptakan. oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
Sebagaimana firman Allah:
Sadarkah kita, bahwa dengan berkeluh-kesah sesungguhnya hanya akan menunjukkan kelemahan diri sendiri dan dari keluh-kesah pula akan membuat kita semakin terpuruk dan terbelit dengan masalah yang lainnya. Karena alam bawah sadar dipaksa untuk menyerah, padahal kita punya kemampuan menggali potensi dan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Bukankah kita menyakini bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya.
Setiap kita pasti pernah mengalami gelisah. Resah. Jiwa terasa kosong. Merasa berada dalam tumpukan masalah. Kita bagai tak mampu berpikir positif dan rasional. Kegelisahan begitu mempengaruhi hati kita. Kita jadi merasa tak kuasa melakukan apa-apa. Atau usaha yang dilakukan terasa sia-sia.
Kegelisahan sering membuat kita salah langkah dalam mengobatinya. Begitu mudah kita terpengaruh saat-saat seperti itu. Kalau pengaruh ke hal yang baik, ya Alhamdulillah. Tapi kalau malah menyeret kita kepada masalah yang lebih rumit, Astaghfirullahalaziim. Salah memilih tempat curhat juga tidak akan mampu membuang rasa gelisah resah itu. Yang ada malah masalah kita jadi makin menganga lebar tak terselesaikan.
Sebagai manusia kita tentunya banyak ketidakmampuan kalau mengandalkan diri sendiri. Masalah datang dan pergi. Silih berganti.
Tapi sebetulnya gelisah adalah hal yang wajar terjadi sebab kita manusia. Sebagai manusia tentunya banyak ketidakmampuan kita dalam menghadapi kehidupan. Perasaan itu ternyata memang wajar jika muncul pada hati kita. Mengapa demikian...? Sebab memang demikianlah kita diciptakan. oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
Sebagaimana firman Allah:
"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh (gelisah). Dan apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 19-21)
Bahkan ternyata kekikiran manusiapun juga mampu menumbuhkan kegelisahan. Karena banyak orang yang diperbudak oleh harta sehingga kebahagiaan yang diperolehnya adalah semu. Apa yang dimilikinya malah membuatnya berada dalam kegelisahan yang panjang.
Lantas apakah kemudian kita akan menyalahkan Allah atas rasa gelisah itu? Bukankah kita sebagai makhluknya tak punya kuasa dalam merubah ketetapan-Nya? Apakah kemudian kita merasa pantas untuk larut dalam kegelisahan?
Tentu saja tidak. Sebab meskipun secara manusiawi demikianlah kita diciptakan, namun Allah juga memberikan obat atau solusi bagi rasa gelisah itu. Apa obatnya...? Diterangkan oleh Allah bagaimana kita bisa menghilangkan perasaan tak nyaman itu, dalam surat yang sama (Al Ma-arij) pada ayat-ayat berikutnya.
Tentu saja tidak. Sebab meskipun secara manusiawi demikianlah kita diciptakan, namun Allah juga memberikan obat atau solusi bagi rasa gelisah itu. Apa obatnya...? Diterangkan oleh Allah bagaimana kita bisa menghilangkan perasaan tak nyaman itu, dalam surat yang sama (Al Ma-arij) pada ayat-ayat berikutnya.
"Kecuali orang-orang yang melaksanakan sholat. Mereka yang tetap setia melaksanakan sholatnya." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 22 -23)
Sholat adalah perjumpaan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Menghadapnya kita pada Sang Pencipta. Kepatuhan kita kepada Sang Kuasa.
Dimana dalam sholat ada pujian-pujian untuk Allah, permohonan-permohonan
kepada Allah, ikrar/janji kita padaNya (Inna shalati wanusuki wamahyaya
wamamati).
![]() |
Sholat adalah perjumpaan kita dengan Allah |
Maka dengan sholat kita mencari ridho Allah. Jika kita bersandarkan diri padaNya kita akan merasa tenang. Segala ketidakmampuan kita pasrahkan pada Sang Khalik. Pada saat kita selalu mengingatNya, kita disadarkan bahwa ada kekuatan yang amat besar yang mengendalikan kita. Sehingga pada saat kita memohon untuk diberi kekuatan dariNya, maka kita akan merasa memiliki kekuatan untuk terus menjalani hidup, sebab kita sudah memohon kepada Sang Maha Pemberi Kekuatan.
Sholat yang mampu menghilangkan kegelisahan adalah sholat yang mampu menghadirkan hati kita kepada Allah. Bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Sholat juga sebagai penghubung antara hamba dan Robbnya sekaligus sebagai penyejuk mata dan pelipur lara. Begitu mulia nilainya sehingga shalat pertama kali diwajibkan pada malam isra' mi'raj. Sebagai gambaran bahwa hakikat sholat adalah seakan-akan ruh kita naik menghadap sang maha pencipta ketika kita melakukannya dengan menghadirkan hati. Sehingga sholat mampu menjadi tiang bagi bangunan keimanan kita supaya kokoh dan terus tegak berdiri.
Sholat yang mampu menghilangkan kegelisahan adalah sholat yang mampu menghadirkan hati kita kepada Allah. Bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Sholat juga sebagai penghubung antara hamba dan Robbnya sekaligus sebagai penyejuk mata dan pelipur lara. Begitu mulia nilainya sehingga shalat pertama kali diwajibkan pada malam isra' mi'raj. Sebagai gambaran bahwa hakikat sholat adalah seakan-akan ruh kita naik menghadap sang maha pencipta ketika kita melakukannya dengan menghadirkan hati. Sehingga sholat mampu menjadi tiang bagi bangunan keimanan kita supaya kokoh dan terus tegak berdiri.
"Dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu" (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 24)
Kikir adalah salah satu penyakit hati. Kekikiran yang membuat hati gelisah bisa dihilangkan dengan zakat dan sedekah. Karena zakat dan sedekah adalah pensucian dari harta kita. Selalu ada hak orang yang tidak mampu dalam harta yang kita miliki. Berbagi kepada orang yang membutuhkan adalah sebuah wujud rasa syujur kita atas pemberian Allah kepada kita. Dan Allah akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih.
Konsep harta dalam Islam adalah milik Allah yang diamanahkan kepada manusia, dan manusia hanya berhak mengelolanya maka dalam mendapatkan dan menyalurkan harus sesuai dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Allah. Jika manusia enggan berzakat dan bersedekah dengan sebagian hartanya maka bisa dipastikan mustahil bagi manusia untuk menginfakkan hartanya di jalan Allah.
Konsep harta dalam Islam adalah milik Allah yang diamanahkan kepada manusia, dan manusia hanya berhak mengelolanya maka dalam mendapatkan dan menyalurkan harus sesuai dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Allah. Jika manusia enggan berzakat dan bersedekah dengan sebagian hartanya maka bisa dipastikan mustahil bagi manusia untuk menginfakkan hartanya di jalan Allah.
"Dan bagi orang-orang yang mempercayai hari pembalasan." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 26)
Dengan meyakini akan adanya hari kiamat dan hari pembalasan, maka segala perilaku kita akan terwujud dalam ibadah yang kita pasrahkan kepada Allah. Kegelisahan akan jauh dari orang-orang yang hidupnya berserah diri kepada Allah Subahanahu Wata'ala.
"Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Sesungguhnya terhadap azab mereka tidak ada seseorangpun yang merasa aman (dari kedatangannya)." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 27-28)
Dengan selalu merasa takut pada azab dari Allah maka kita akan selalu bermuhasabah diri. Bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Memperbaiki hidup kita semata untuk mencari ridha Allah. Kegelisahan di dunia hanya akan membuat kita jauh dari Allah. Ingat selalu akan azab Allah mendorong kita pada ibadah yang khusyuk, yang otomatis bisa menghilangkan kegelisahan.
"Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian) maka mereka itulah orang-orang yang melampau batas." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 29-31)
Banyak rasa gelisah yang muncul karena memikirkan lawan jenis meskipun yang bukan sebagai haknya. Nafsu yang menguasai pada awalnya bagai sebuah keindahan. Namun pada tahap berikutnya akan menimbulkan permasalahan hati yang begitu menyiksa. Larangan mendekati zina tak mempan untuk melawan serangan hawa nafsu seseorang. Jatuh ke dalam kehidupan seks bebas bagai siap menjeratkan diri pada permasalahan panjang yang menghadang.
Namun tidak demikian bagi orang-orang yang mampu menjaga kemaluannya. Bagi wanita kewajiban menutup aurat adalah untuk melindungi dirinya. Menjaga pandangan bagi laki-laki dan perempuan adalah sebuah cara untuk menghindari zina. Diri yang bersih dari hawa nafsu tentunya akan jauh dari rasa gelisah.
Namun tidak demikian bagi orang-orang yang mampu menjaga kemaluannya. Bagi wanita kewajiban menutup aurat adalah untuk melindungi dirinya. Menjaga pandangan bagi laki-laki dan perempuan adalah sebuah cara untuk menghindari zina. Diri yang bersih dari hawa nafsu tentunya akan jauh dari rasa gelisah.
"Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 32)
Amanat dan janji harus bisa kita jaga. Kepercayaan orang lain kepada kita harus kita pegang penuh dan jangan kita ingkari. Mahalnya kehilangan sebuah kepercayaan akan membuat kita merasa tidak tenang menjalani hidup. Kepercayaan yang luntur akan sulit untuk dihilangkan. Bekasnya akan tetap ada. Dalam contoh yang lebih luas lagi, yaitu para pemimpin yang tidak amanah. Banyak janji yang diingkari. Amanat dari orang banyak tak dikerjakan. Maka kemudian datang azab Allah yang bagai membalik telapak tangan saja. Kegelisahan kemudian akan menjadi panjang dalam hidupnya.
"Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya." (Terjemahan Surat Al-Ma'arij : 33)
Apakah kita bisa tenang dengan kesaksian dan sumpah palsu yang kita ucapkan? Tentu saja tidak. Hati kecil kita akan merasa tidak tenang olehnya. Membohongi orang lain bahkan diri sedniri tentunya akan menjadi penyebab datangnya kegelisahan. Maka pegang teguhlah sumpah dan kesaksian, maka gelisah akan jauh dari kita.
~oOo~
Semoga tulisan ini bisa membuka hati teman-teman tidak berlarut dalam resah dan gelisahnya. Allah sudah memberikan penawarnya. Tinggal maukah kita mengerjakan amalannya? Ibarat penyakit yang butuh obat. Maukah kita minum obatnya agar penyakit kita sembuh?
~oOo~
Semoga tulisan ini bisa membuka hati teman-teman tidak berlarut dalam resah dan gelisahnya. Allah sudah memberikan penawarnya. Tinggal maukah kita mengerjakan amalannya? Ibarat penyakit yang butuh obat. Maukah kita minum obatnya agar penyakit kita sembuh?
Ditulis bersama:
Niken Kusumowardhani
dengan Insan Robbani
dengan Insan Robbani
56 comments
Alhamdulillah jadi juga ya mas tulisan kolaborasi ini. Trimakasih untuk kesempatannya ya...
Semoga kita dijauhkan dari rasa gelisah dan mampu menjadi 7 golongan orang2 yang mampur terhindar dari rasa gelisah.
kapan song kolaborasi sama saya buat masak jengkie yang enak itu? :D
Kalau masak jengki ga usah kolaborasi, ntar rasanya malah jadi kayak daging kan ga seru... hehehe...
ya jadi dong, masa tulisan sebagus ini di biarin begitu aja
Sering kali kita sendirilah yang dibuat cemas oleh kebodohan kita sendiri. Begitu pesan Allah dalam surah Ali Imran. Shalat memang selalu menjadi penawar ampuh untuk mengikis gelisah, walaupun memang tidak mudah. Terima kasih sudah diingatkan. Semoga kita tetap istiqamah dalam ibadah. amiin.
Bagaimana kita mengelola hati kita yang penting ya mas Belalang. Selalu ingat kepada Allah akan menjadi penawar kegelisahan.
Saya jadi banyak beristigfar usai membaca tulisan ini. Ternyata saya belum rutin meminum obat...
Semoga setelah minum obat yang sudah diberikan Allah, bisa menyembuhkan penyakitnya ya... Insya Allah.
Saya juga bisa menahan nafas dan beristighfar ketika disodori tulisan ini
wah duet yang kompak :)
postingan yang pas di tengah kegalauan teman-teman, jadi satu kata buat yang ini: setujuuuu... :D
bunda, Kk... boleh ya ikut nambahin rujukan "obat" galaunya: biar tambah sehat ^_^, QS.Ar--ra'd/13:28
الذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.
Makin komplit kan obat galaunya... tinggal kita mau ngga minum obatnya.
Makasih ya say...
terimakasih Liyan.., alhamdulillah tidak sulit berkolaborasi dengan mbak Niken
"Alaa Bi Dzikrillahi Tatma'innal Qulub.."
Smoga dengan berdzikir hati ini menjadi tenang.
Makna Dzikir disini bukan hanya menyebut asma-Nya, namun juga selalu menghadirkan Allah dimanapun dan kapanpun, sehingga selalu terjaga dalam setiap perbuatan dan terhindar dari rasa gelisah....
begitu juga lagunya OPICK yang berjudul tombo ati, 5 perbuatan penawar hati dari kegelisahan....
Smoga kita dapat selalu mendapat naungan-Nya dan menjadi hamba-Nya yang lebih bertaqwa
Menjaga hati dan pikiran agar tetap tersambung kepada Allah adalah kunci dari ketenangan jiwa. Insya Allah.
Setuju sekali..
Makna secara universalnya Dzikirullah adalah ingat kepada Allah, jadi dzikirullah medianya sangat luas.
Ambil part status galau/resah/gelisah di jejaring sosial:
Awal2 punya FB, bisa jadi saya pun menganggap wajar menulis gundah gulana atau bahkan rasa kesal pada teman. BUt time goes by membuat saya berusaha membuat filter, memilih dan memilah mana yg layak dokonsumsi publik dan mana yg hanya pantas utk limited edition.
Akun sosial mmg punya kita dan bisa kita tulisi dengan beragam curhatan, dan meskipun kita bisa 'mengontrol' akun kita TAPI kita tdk bisa mendikte orang lain utk membuat 'apresiasi" terhadap 'wajah' yang kita tampilkan di akun sosial tersebut.
# Semoga saya pribadi bisa lbh bijak dalam menggunakan jejaring sosial:)
Tidak maksud mendikte hak orang lain terhadap akun jejaring sosialnya. Hanya sangat disayangkan kalau apa yang menjadi masalah pribadi menjadi konsumsi umum. Yang sering terjadi justru membuat masalah menjadi semakin lebar.
Yg harus dilakukan adalah menahan diri, istighfar dan kembali kepada Allah.
saya pribadi percaya bahwa Ririe tau mana yang layak untuk dikonsumsi umum dan yang sifatnya privacy
Alhamdulillah, sekarang saya udah gak gelisah. Cuma cemas eh sama aja yah?
yasudah biasanya saya mengakali dengan berzikir dalam hati. dan blogking walking biar cemumuth.
Berzikir mengingat Allah. saya sednag sndrian. hehe...
Jaga ibadahmu, tetaplah berbuat baik, dan banyak diam dengan berdzikir dalam hati. Insya Allah hilang deh gelisahnya... :)
yuk kita ciptakan suasana "tidak merasa kesepian dalam kesendirian dan tidak merasa bising dalam keramaian"
oh ternyata ini tulisan duet ya mas, keren. Terima kasih sudah diingatkan. Kalau saya suka menulis keluh kesah gak mas? tolong diingatkan ya kalau sering mengeluh didunia maya :) serius loh ini
Iya nih mbak Lidya... ga bisa nyanyi jadi duet tulisan aja deh... hehehe....
Kita sama-sama saling mengingatkan aja ya mbak... demi kebaikan bersama, saling menasehati kebaikan... :)
Sejauh ini sih tulisan mbak Lidya blm termasuk kategori keluh kesah tapi menceritakan kejadian riil
trims...
selain diatas,,,
ada penawar gelisah
yg selalu mendampingiku.. ^_^
Menjaga hubungan baik dengan orang-orang terdekat juga bisa membantu menghilangkan kegelisahan, asalkan tetap menyambungkan diri kepada Allah. Supaya tidak jatuh pada perbuatan syirik karena menganggap org terdekatlah obat gelisah itu.
Dia Adalah Allah Ta'ala
tulisan yang sangat bergizi. Semoga diantara kita mendapatkan kemudahan dari Alloh Ta'ala merasakan nikmatnya shalat dan bermunajad, karena dari situlah kita akan merasakan nikmatnya surga dalam nurani kita. Sakinah dalam jiwa walo kondisi apapun yang menerpa. Sampaikan keluh kesah hanya di seperti malam, jangan di sepertiga status fb, karena hasilnya akan menjadi beda.
Terima kasih kolaborasi indahnya, semoga memberikan kemanfaatan untuk banyak orang dan menjadikan pahala amal yang mengalir karena saling mengingatkan akan hal kebaikan
Aamiin... terimakasih untuk doanya...
Betul mas... alangkah baiknya andai persoalan datang kita ambil wudhu kemudian memasrahkan diri pada Allah. Segala kegundahan dan keresahan kita adukan pada Sang Penguasa Hati. Hati menjadi tenag, pikiran jadi positif dan Insya Allah masalah jadi cepat selesai...
Terimakasih juga mas Djangkis sudah makin memperlengkap kolaborasi ini
Yup, kegelisahan dan kikir hati. Obatnya ternyata gak jauh, yaitu kembali ke Sang Maha. Shalat, Zakat, dan Puasa. Rukun Islam yang sudah pasti ... ^_^
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.
Janji Allah adalah sebenar-benarnya janji. Kalau kata Allah semua itu adalah obat/penawar gelisah maka pasti itulah adanya.
Setuju dengan bang Aswi dan Mbak Niken
subhanallah,, judul saya sering gelisah mas, apa lagi dalam permasalahan cinta, mungkin inilah beberapa obat penyembuh yang harus bisa saya laksanakan
syukran,, semoga RAHMAT datang kepada diri kita semua
wassalam
Aamiin Ya Rabbal Alamiin...
Tolong ingatkan kami juga andai kami khilaf melakukan hal tersebut. Semoga kita sama-sama bisa saling menasehati dalam hal kebajikan dan ketakwaan.
gelisah cepat atau lambat akan mempengaruhi hati kita dan berimbas pada aktifitar lahiriah
wah senengnya bisa berdiskusi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat pastinya ya bun...
obat memang pahit tapi menyembuhkan ...sama dengan nasehat dan kebenaran ya bun...
semoga hati kita selalu terjaga dalam lindunganNya
Kalau lagi akur diskusinya bisa begini jadinya...hehehe...
setuju.. bbunda Niken memang pandai menyusun kata2 berhikmah
duet maut nih tulisannya.. hehehe.. thx ya udah mengingatkan :)
waahh... jangan duet maut dong mbak Myra... duet asyik aja... :D
Trimakasih kembali yaaa..
Subhanallah, keren duetnya :)
Damai rasanya setelah baca tulisan ini.
Syukron ya bunda Niken dan mas Insan ^^
Alhamdulillah setelah berdiskusi dengan akur jadi juga tulisan ini. (kalau lagi ga akur boro2 jadi tulisan... ada yg jadi antagonis!).
Trimakasih kembali mbak Sri... :)
Seperti saya yang merasa damai membaca komentar Yanti...
syukron..
Buat yang punya blog... diem aja niih...? Tak kudeta baru tahu...
Sebelum dikudeta, balas komen ah...
Ga mungkin saya mampu mengkudeta blog seindah ini... Bisa berada didalamnya saja sudah merasa bangga. Trimakasih untuk kesempatan2nya ya mas... Ketagihan deehh... :p
ada lho orang yang kaya raya, tapi ternyata hatinya galau terus . . .
setelah ditelusuri ternyata dia ga pernah sedekah.
Tulisannya keren, like it !!!!
ternyata kebahagiaan dan ketenangan bathin tidak hanya karena harta ya...
makasih..
sebab bahagia itu adanya di dalam hati kita masing2. Bukan pada harta. Hakekat harta atau rizki bagi muslim itu adalah yang hbs kita makan, hbs kita pakai dan hbs kita sedekahkan. Selebihnya bukan milik kita.
bahasa gahulnya tuh galau Om :p
ahihihi.
nggak galau nggak gahul katanya.
biar gahul tapi galau mulu... ya percuma dong...
Biar ga gaul asal ga galau... :)
Lagi-lagi artikel saya satu seri nih dengan artikelnya Bunda Niken. :D Itu sebabnya Opick dalam lagunya bilang, "Berkumpullan dengan orang-orang shaleh" iya Bun. ;)
Oh yaa... artikel yang mana mas yang satu seri... minta link nya dong...
yang ababil2 biasanya yang isi status nya dengan mengeluh
Post a Comment
"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"