Thursday, September 6, 2012

Apakah Rezeki itu ?


Rezeki ialah segala sesuatu yang dapat kita manfaatkan, baik yang halal ataupun yang haram, yang baik dan yang buruk, tetapi semua yang tidak bisa kita manfaatkan kendatipun dimiliki berarti bukanlah rezeki kita melainkan rezeki orang lain.


Ada seseorang mempunyai uang ratusan jutaan rupiah namun sangat ketat dan irit membelanjakan uangnya, setiap hari yang dikeluarkan hanya beberapa rupiah sangat tidak seimbang dengan hartanya, berarti rezeki orang tersebut hanya sebatas yang dibelanjakan atau yang bisa dimanfaatkan sedang yang disimpan bisa jadi milik orang lain, atau bias jadi pemilik harta tersebut hanyalah centeng yang terpercaya dari rezeki orang lain yang sudah ditakdirkan oleh Allah Ta’alla

Gambar dari sini
Apabila pembicaraan tentang rezeki material maka akan bisa diterima oleh sebagian besar manusia, namun pembicaraan pembicaraan rezeki nilai-nilai yang tidak pernah terlintas dalam pikiran banyak orang, karena sebagian orang memandang rezeki itu berbentuk harta dan bersifat materi padahal sesungguhnya rezeki itu bisa berupa juga ilmu, wawasan, keterampilan, kecerdasan otak, kefasihan bicara, dan kesehatan dan sebagainya
 
Udara (oksigen) yang kita hirup, kebutuhan air, cahaya matahari, hasil hutan, hasil bumi/tambang, atau apapun yang dapat diambil manfaatnya adalah rezeki. ”Rezeki adalah segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya

Itulah sebabnya balasan Allah atas sedekah uang yang dilakukan orang tidak harus berupa uang juga. Bisa jadi balasan itu berupa terhindarnya seseorang dari penyakit atau marabahaya, atau perasaan tentram didalam jiwa, atau kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan kemanfaatan, dan lain-lain.
 
Hakikatnya yang disebut rezeki adalah sesuatu yang sudah kita rasakan manfaatnya atau sudah dipergunakan. Makanan yang ada di kulkas belum tentu rezeki kita, sebelum kita memakannya. Demikian pula minuman sebelum kita minum dan pakaian sebelum kita kenakan. Uang yang ada di saku, dompet, atau rekening kita juga belum tentu rezeki kita, karena bisa saja hilang atau kita meninggal dunia sehingga uang itu berpindah kepemilikan, misalnya kepada ahli waris atau orang lain.
 
Uang baru disebut rezeki kita jika sudah dibelanjakan dan belanjaan itu sudah kita nikmati. Ia juga baru bisa disebut rezeki jika sudah kita belanjakan di jalan Allah dengan zakat, infak, dan sedekah. Bahkan, infak di jalan Allah termasuk amal jariyah berarti menjadikan uang itu sebagai ”rezeki dunia-akhirat” karena pahalanya terus mengalir hingga ke alam akhirat. Yang pasti, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjamin ada rezeki bagi setiap makhluk-Nya 

"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)" (QS. Huud: 6). 

Tugas kita adalah ikhtiar, berdoa dan tawakal untuk menjemput rezeki itu, selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala yang akan menentukan dan membagikan rezeki tersebut


39 comments

September 6, 2012 at 2:10 PM

pertamax..

September 6, 2012 at 2:22 PM

@Ririe Khayan. iYA mas, seringkali kita [tanpa sadar] membatasi kriteria rejeki sebatas materi. PAdahal hakekat rejeki suaanngaattt luas, semua yg bermanfaat adalah rejeki. Dan bahkan saat kita sakit pun merupakan rejeki..mksdnya rejeki utk dokter..hehehe

September 6, 2012 at 3:02 PM

Jadi poinnya di 'menikmati dan memanfaatkan'nya yaa..
Hmmm..

September 6, 2012 at 3:16 PM

tugasnya DUIT hehe..
begtu ngena pas tulisannya di hatiku. Jadi memnag benar juga . :D

September 6, 2012 at 3:43 PM

saya setuju dengan yang diungkapkan dalam artikel ini, kalau yang dianggap menjadi rezeki ternyata hanya tersimpan begitu saja..itu adalah simpanan belaka..belum rezeki namanya, karena memang belum dirasakan manfaatnya, demikian juga ..rezeki ALLAH yang kita terima, sangat beraneka ragam wujudnya..bukan hanya uang saja...maka selalulah meng-syukur-i atas rezeki yang kita terima, sekecil apapun itu...salam :)

September 6, 2012 at 4:02 PM

@Ririe KhayanBetul banget Ririe, bahkan saya bisa kenal sama Ririe saya anggap rezeki juga..

September 6, 2012 at 4:05 PM

@armaePointnya yang namanya rejeki itu sesuatu yang sdh bisa kita manfaatkan....

September 6, 2012 at 4:06 PM

@Annur eL KarimahTerimakasih adik Annur yang selalu bercahaya...

September 6, 2012 at 4:11 PM

@BlogS of Hariyantoterimakasih mas Hariyanto makin menambahi artikel diatas....

September 6, 2012 at 4:25 PM

Hahekat harta yang menjadi rejeki buat kita, hanyalah yang habis kita makan, yang habis kita pakai dan yang habis kita sedekahkan.
Lebih dari itu berarti bukan rejeki kita, walau mungkin pada dasarnya kita memiliki lebih.

‎​الْØ­َÙ…ْدُ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِينَ, akhirnya bisa bewe lagi ke blog keren ini.

September 6, 2012 at 5:31 PM

kalo saya menanggapi rejeki secara universal itu apa saja yang ada di dunia ini yang bermanfaat bagi manusia, baik itu secara langsung atau tidak langsung

contoh : secangkir kopi yang diberi mas insan untuk saya, itu juga rejeki ^^

September 6, 2012 at 11:02 PM

Dan aku ga akan menolak rejeki yang datang..
Kalo MAs insan mau ngirim silahkan ..
dengan senang hatii..

pa kabar Neeh ??

September 7, 2012 at 6:00 AM

Semenjak nikah, ga pernah punya banyak tabungan karena selalu kepake buat ndandani rumah n ndandani mobil dikit2.ALhamdulillah berarti uang dipake dandan2 itu rejeki yang sudah termanfaatkan ya Pak Insan,...

September 7, 2012 at 8:27 AM

Oh MasyaAllah :) untukku, tulisan dari kak insan juga merupakan suatu rejeki yang begitu kusyukuri. Alhamdulillah. Tulisan sudah kupajang, makasih banyak kak!

September 7, 2012 at 8:39 AM

@Insan RobbaniApapun bentuknya, berapapun jumlahnya semoga senantiasa kita syukuri dan gunakan secara amanah. Dan karena rejeki adalah termasuk rahasia Illahi, maka ikhtiar, doa dan tawakal hendaknya dilakukan, jangan tinggalkan ataupun pisahkan salah satunya.

September 7, 2012 at 10:26 AM

Yups, Mas tugas kita ikhtiar, berdoa dan tawakal :)

September 7, 2012 at 11:18 AM

Bukan namanya rezeki kita kalau belum kita manfaatkan ya, Pak. Apalagi bila dimanfaatkan untuk berinfak dan bersedekah. Makasih banyak ya, Pak, sharenya sungguh bermanfaat.

September 7, 2012 at 12:28 PM

@Niken Kusumowardhaniharta selebihnya masih belum pasti, bahkan bisa jadi kita jadi penjaga harta itu...

matur Nuwun kunjungannya mbak Niken

September 7, 2012 at 12:30 PM

@Boll
hahahahaha... yuk nyruput kopi kita

September 7, 2012 at 12:32 PM

@Nchie HanieBeyuuhh... ini sama aja nggaremin air laut... wkwkwkwk

Alhamdulillah kabar baik Teh

September 7, 2012 at 12:34 PM

@Rahmi AzizaSeratus buat mbak Rahmi...
semoga Rumah dan Mobilnya bisa dipakai mengais rezeki lagi...

September 7, 2012 at 12:36 PM

@Nurmayanti ZainAlhamdulillah.., terimakasih Adik Maya...
suatu kehormatan tentunya

September 7, 2012 at 12:37 PM

@Yunda HamasahSetuju mbak Keke...
yuuk... kita cari Rezeki dgn semangat berikhtiar, semangat berdoa dan benar2 Tawakal

September 7, 2012 at 12:38 PM

@Akhmad Muhaimin AzzetAduh Matur Nuwun Ustadz Azzet sdh mau mampir disini..

September 7, 2012 at 10:32 PM

penilaian rejeki harusnya memang gak cuma sebatas materi ya

September 8, 2012 at 9:16 PM

@ke2naiiya setuju mbak...

September 8, 2012 at 10:31 PM

rezeki itu tidak hanya berupa uang ya mas, yang penting selalu bersyukur

September 9, 2012 at 5:52 AM

Alhamdulillah, dapat pencerahan lagi dari blog ini... semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur ya mas.. :)

September 9, 2012 at 10:30 AM

Jadi dengan kata lain, sebuah harta belum dikatakan rejeki kita sebelum kita memanafaatkannya.

September 9, 2012 at 6:32 PM

@Insan Robbanisama-sama ,terimakasih juga mas Insan Robbani..saya selalu tertarik untuk membaca tulisan-tulisan di blog nan super ini ...salam :)

September 10, 2012 at 9:34 AM

Nikmat manakah yang kau dustakan (Ar Rahman)

September 10, 2012 at 7:07 PM

Seringkali malah sudah di dalam mulut, keluar lagi ya ...
Oya, saya liat yang sebelum2 ini, ada postingan dari penulis tamu, mas? Rangkaian yang Ramadhan itu?

September 11, 2012 at 4:21 PM

Tugas kita adalah ikhtiar, berdoa dan tawakal untuk menjemput rezeki itu, selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala yang akan menentukan dan membagikan rezeki tersebut <-- Setuju banget mas!

September 12, 2012 at 4:03 PM

@Lidya - Mama Cal-VinSetuju mbak Lidya, namanya Rezeki bermakna lusa

September 12, 2012 at 4:04 PM

@Andro BhaskaraInsya Alloh ya Ndro...
mau belajar bersyukur

September 12, 2012 at 4:05 PM

@HP Yitnobahkan bisa jadi hanya sebagai centengnya harta

September 12, 2012 at 4:06 PM

@MugniarBetul mbak Niar...
yups tulisan dari teman2 yg hebat

September 12, 2012 at 4:07 PM

@alaika abdullahterimakasih mbak..
toss dulu dong... hehehe

Anonymous
July 22, 2013 at 10:32 PM

mhn pencerahan tentang rejeki yg haram..

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes