Sunday, August 19, 2012

Diam Menatap Bisu Sebuah Death Note


Oleh: Endar Wati


Mendung Tlah datang tak pudar membawa kepekaan hitam
diharibaan namamu ada namun tiada
Samar samar membawa rintikan hujan
Usir angin hingga sirna terkatup luka yang masih tersisa
Terasa hingga terlalu terlena Lusah mukamu kusut tertegun tak berucap
Diam menatap bisu sebuah death note yang pernah dia Tulis untukku.

gambar dari sini
Jakarta 1 Syawal 1429 H sebuah peristiwa yang membuatku pedih disaat aku benar-benar merasakan kehilangan seseorang yang baru aku sadari kalo dia benar benar berarti dalam hidupku.

Namanya Henk anak keturunan China manado, dia kukenal pertama kali di semester ke 2 saat aku kerja praktek di sebuah RS swasta yang cukup elit dikawasan Bekasi
Dia adalah sepupu pemilik RS tersebut dan juga mempunyai posisi yang cukup penting di RS itu.

Entah kekuatan cinta apa yang ada pada diriku hingga dia begitu mencintaiku, dia berjuang mati-matian tuk bisa meluluhkan hatiku yang keras bagai batu, tak jarang caci-makianku menyambutnya disaat dia datang ke kos ataupun kerumah, dari temen kampusku dia selalu bertanya tentang ku.

aku sendiri tak tau kenapa aku begitu membenci dia padahal begitu banyak kebaikan yang dia berikan saat aku di RS itu, dari wajahnyapun dia selalu jadi bahan gosipan temen2ku.

Yah mungkin satu alasannya aku belum bisa mencintai orang lain selain cinta pertamaku Arya namanya, tapi sayangnya Arya lebih memilih sahabat dekatku. Sejak saat itu aku tak berusaha membuka pintu hati ini untuk orang lain, aku lebih memilih mempertahankan persahabatan itu, membiarkan hidup tanpa arti sebuah cinta.

Cinta yang buta yang telah mematikan hati dan pikiranku.

*****

Setahun telah berlalu begitu cepat, atas saran dari teman kampus akupun meng-iyakan untuk menerima Henk sebagai kekasihku meski dihati belum bisa sepenuhnya mencintainya, aku berharap bersama dia aku bisa melupakan si Arya. Sebulan kemudian keluarganya datang kerumah berniat untuk meminangku, semua terlalu cepat dan seolah jantungku sudah berhenti berdetak, tak pernah mampu buka tabir pintu cinta itu dihadapannya karna memang sekeping hatiku udah tertaut buat si Arya.

Ibuku adalah orang yang pertama kali menentang keras kalau aku bersama dia karna sampai saat itu dia masih Non muslim, meski keluarganya dan dia sendiri tak pernah keberatan bisa masuk islam setelah menikah denganku nanti. Ayahku yang berusaha menepis pertentangan itu dengan harapan ak tak terlalu larut dalam kesedihan dan masa laluku bersama si Arya.

Dia menguji Henk dengan ratusan syarat yang sangat memberatkan untuk menguji kesungguhan dia masuk Islam dan mencintaiku, semua tlah dia jalani dari sahadat, sholat, puasa sunah serta puluhan sarat lainya.

Hal yang paling berat dia harus jalani yaitu khitan disaat umurnya sudah 30 tahun, karna dalam islam itu adalah hal yang wajib, dan bukan hal yang Wajib bagi umat Non Is seperti dia sebelumnya.

Semua ratusan syarat tlah dia penuhi. Akirnya 3 bulan saat aku berumur 20 tahun lebih aku syah jadi istrinya meskipun kuliahku masih belum selesai. dia begitu menyayangi aku memanjakanku bagai putri cinderella saat itu. 2 Th dari pernikahan itu akupun baru mengandung anak dari dia hingga akhirnya lahirlah bayi laki-laki yang mungil, aku sangat menyayanginya, tapi hatiku masih saja belum sepenuhnya mencintai dia.

Proses kelahiran itu begitu sulit sekali saat itu aku putuskan untuk mengangkat rahim agar aku tak lagi punya keturunan dari si Henk. Karena beberapa bulan menjelang kelahiran anaknya dia sungguh berbeda sikapnya, memang benar firasatku saat itu. Sejak anaknya lahir 2 bulan kemudian dia benar2 berubah total dia sering mabuk-mabukan, pulang malam dari tempat-tempat hiburan, dan yang paling buat aku syok, dia memutuskan untuk keluar bekerja dari RS dimana saat itu posisinya sudah sangat bagus. Dia sangat pencemburu disaat teman-teman laki-lakiku datang kerumah meski sekedar silaturahmi, dia memperlakukan aku begitu kasar sering mencacimaki bahkan memukulku karna cinta butanya.

HP pun dia rampas dari tanganku, sungguh tidak tahu apa alasannya, kenapa dia benar-benar berubah. Setiap kuajak datang ke pesta pernikahan ataupun Takjiah tetangga dia menolaknya, mengherankan dengan perubahan kelakuannya seperti itu, dari ibunya kakak atau aku sendiri sudah puluhan kali menanyakan tapi dia hanya diam membisu. Waktu begitu cepat berlalu, aku sudah tak sanggup pertahankan rumah tanggaku yang hambar saat itu, tiap hari hanya dihiasi air mata.

Dia tak penah lagi menafkahiku dan anaknya. Setelah lulus kuliah aku bekerja sendiri tak pernah mau mengambil speserpun uang tabungannya yang tiap hari sudah dihambur hamburkan.

10 thn tlah berlalu aku merasa sudah tak sanggup lagi melihat perubahan sikapnya si Henk, aku berusaha ngomong baik-baik untuk pisah atau cerai saja dari si Henk tapi entah setan mana yang merasuki pikirannya dia tiba-tiba dia mengambil pisau dan ingin membunuhku. Aku lari terbirit birit, disebuah rumah kawasan Elit diBekasi itu. Tak seorangpun yang melihat aku lari di jalan di tengah malam jam 12 itu, aku lari keluar rumah sambil berteriak minta tolong, tanpa kusadari telah memecahkan sebuah hiasan kaca dan terinjak sampai akhirnya tetangga membawaku ke RS untuk dioperasi. Tetangga bedatangan dan melihat si Henk yang masih memegang pisau, timbul kepanikan hingga tetangga nenelpon kakakku yang tinggal dikawasan bekasi juga. Kebetulan dia seorang Polisi hingga akhirnya mengkasuskan ini dengan perkara pidana. Dengan pilihan dia tidak akan dipidanakan dengan syarat mau menceraikan aku saat itu.

Dengan berat hati dia harus meilih jalan itu karna dia sangat menyayangi anaknya dan tidak mungkin tega anaknya dibilang punya anah mantan Napi. Perceraianpun berlangsung dia memaksa kami untuk merawat anaknya satu-satunya, dia berjanji akan bekerja lagi demi anaknya, kalau tidak boleh dia mengancam akan membawanya ke luar negeri dan tak pernah boleh lagi aku menemui anakku. Akupun mengiyakan karna aku tau dia begitu menyayangi anak kami. Semua berjalan begitu cepat anakku begitu jauh sama aku, setiap ingin bertemu dengannya dia slalu menghindar dan dia mau menemuiku kalau bisa rujuk lagi. Begitu sesak aku mendengarkannya, aku menangis sejadi jadinya, hingga harus merelakannya untuk tidak menemuinya lagi.

3 tahun setelah perpisahan itu tepatnya di Hari Raya Idul Fitri aku mendapat telpon dari mantan mertuaku yang mengkabari kalau si Henk sakaratul maut karna penyakit leukimianya yang sudah bertahaun-tahun dia derita dan tidak pernah mau berobat, keluarganyapun syock karena tak pernah tahu dengan penyakit itu. Tanpa berfikir panjang aku datang ke Rumah sakit tempat dia dirawat sesuai permintaan terakir dia ke Ibunya. kurangkul erat-erat anakku yang sedang menangis sesenggukan melihat ayahnya dalam sakaratul maut.


"Dik Rose maafin atas kelakuanku selama ini kepadamu, aku tlah dibutakan oleh cinta di dunia, aku begitu mencintaimu melebihi cintaku terhadap Penciptaku sendiri tapi tahukah engkau kenapa aku jadi berubah seperti di hari-hari terakhirku?" katanya dengan terbata-bata.

"Sudahlah tidak usah dibahas lagi,  aku tahu kau sangat mencintaiku melebihi cintamu terhadap ragamu sendiri, tapi aku berharap cinta hakikimu hanya untukNya yang utama, aku berharap kau berubah dulu bukan karena aku tapi karna Cintamu kepadaNYa, sudahlah kita tutup cerita lama ini.

Hari ini hari Fitri sudah saatnya kita saling memaafkan" Sambil kujulurkan jemariku kemulutnya sebagai isyarat agar dia tak banyak bicara dengan kondisi yang sudah parah. Sebelum menutupkan matanya untuk terakhir kalinya di hari suci itu dia menyerahkan sebuah death note berwarna hitam dengan tulisan tinta putih yang rapi, dia tuliskan harapan harapannya selama 10 tahun lebih menderita leukimia tanpa ada seorangpun yang tau tentang itu,  yah mungkin hanya mukjijat dariNya dia bisa bertahan begitu lama.


Hal yang buat aku makin merasa bersalah, dia ceritakan pernah membaca sms dari arya untukku dan dia tulis disitu. "Adik Rose aku berharap dengan pernikahanmu ini kau bisa melupakanku dari cinta sejatimu dan cinta pertamamu, dia lebih baik dari aku, cinta dia begitu besar terhadapmu dibanding cintaku ke kamu, maafkan aku jika tak bisa membalas cintamu itu, karna cintaku telah kujanjikan hanya untuk sahabatmu meski rasa itu ada juga untukmu tapi tak sebesar sayangnya ke sahabatmu, maafkan aku karna persahabatan kalian jadi seperti ini, Aku Tahu Alloh itu adil menciptakan orang baik untuk orang baik seperti kau dan dia semoga kau bisa belajar mencintainya dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah.   Aamiin"

Dan yang paling membuat jiwa ini merinding adalah sebuah tulisan di death note itu dia menginginkan kematiannya pada saat Ramadhan ataupun titik penghabisan bulan puasa, dengan melihat aku berada disampingnya sambil berucap kata maaf. Teryata Alloh mengabulkannya.

Ya Robb Ampuni aku yang tak pernah bisa menerima taqdirmu, aku merasa jadi makluk yang tak berguna jadi istri yang tak pernah bisa mencintai dan membahagiakan dia dengan sepenuh hati, aku merasa malu sejak kecil aku diajarkan agama ibu dan ayahku tapi agamaku masih setengah setengah, sedang dia yang mualaf saja sudah begitu kuat menjalani semua itu meski dia pernah drop dalam beberapa waktu. Tapi ak tak pernah menyalahkan dia mungkin saat itu dari baru frustasi dengan penyakit yang dideritanya dan apalagi dia sudah mengetahui orang yang begitu dia cintai teryata tak pernah mencintainya dengan tulus. Seharusnya aku berada disampingnya menguatkan mencintanya...

Ya Robb di bulan Ramadhan ini mengingatkan aku pada dia, ternyata sampai saat ini ak masih
menyimpan rasa penyesalan itu, aku begitu kehilangan dia ya Robb, mulai saat ini ak berjanji akan selalu mensyukuri apa yang ada.

Dan bisa jadi kita mencintai seseorang padahal itu teramat buruk untuk kita, bisa jadi kita membenci seseorang padahal itu sebenarnya yang terbaik untuk kita, sesungguhnya Alloh itu Adil pilihannya selalu buat yang terbaik untuk hambanya.


 ~oOo~


Special Thanks to MAs Insan yang udah memaksa buat postingan di Open Housenya he he akirnya ada juga postingan meski masih abal-abal



Kontributor:

Author: Dear-dEaRy

13 comments

August 19, 2012 at 8:28 AM

Mengharukan sekali... Sebuah kisah hidup yang penuh gejolak dan cobaan. Dan selalu ada hikmah dibalik sebuah peristiwa... Bahwa Allah selalu menjawab do'a kita dgn hal yang terbaik untuk kita.
Taqabalallahu minna waminkum. Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Mohon maaf lahir dan batin.

August 20, 2012 at 12:39 AM

Wuih.. mengharukan sekali ceritanya.. "bisa jadi kita mencintai seseorang padahal itu teramat buruk untuk kita, bisa jadi kita membenci seseorang padahal itu sebenarnya yang terbaik untuk kita" Taqabbalallahu minna wa mingkum... Selamat Idul Fitri.. :)

August 21, 2012 at 11:57 AM

sebuah kisah kehidupan yang....
huft.... tak tahu harus berkata apa...

August 21, 2012 at 2:50 PM

MasyaAllah..
kisahnya bikin speechless...
moga kita bisa ngambil bnayak pelajaran
_______________
Ehem, pengen ngundang admin media robbani untuk jadi penulis tamu di kemilau cahaya emas. Semoga berkenan :)

August 21, 2012 at 5:09 PM

ya Rabbi...kisah yg sangat mengharukan,...

August 21, 2012 at 6:39 PM

@Nurmayanti Zaininsya Allah, sebuah kehormatan mbak Maya, kapan dan tentang apa itu?

August 21, 2012 at 10:10 PM

postingan abal-abal tapi bisa membikin yang membaca teraduk-aduk perasaannya.... , apalagi kalau serius membuatnya :D

Taqobalallahu minna wa minkum wa ja'alanallahu minal aidin wal faizin
Semoga ALLAH menerima amalan-amalan yang telah aku dan kalian lakukan ,
dan semoga ALLAH menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah dan mendapat kemenangan,
SELAMAT MERAYAKAN HARI RAYA KEMENANGAN IDUL FITRI,
bila ada salah dan khilaf selama ini, baik yang disengaja atau tidak disengaja, mohon dimaafkan lahir dan bathin,
salam hangat dari Makassar
Wassalam

August 22, 2012 at 5:40 AM

@Insan Robbani aku pesan boleh?
kepengen tulisan tentang kiat menjaga keutuhan pernikahan ^^ apa resepnya?

August 23, 2012 at 12:29 AM

Speechless

August 28, 2012 at 2:11 PM

@Phuji Astuty Lipi

haruuuu bang budi selalu bikin haru

eh artikelnya maksdny heehehhe

August 28, 2012 at 3:41 PM

Taqobbalallahu Minna wa Minkum..
Maaf atas segala salah & khilaf
Ied Mubarok...

as`Ady

August 30, 2012 at 1:31 PM

@Nurmayanti Zain

he he he jadii maluu dengan tulisanku yang anehh,,, mau juga dung kenal ma Mb Nur he he barangkali bisa nular dan merguru kepinteran nulisnya

November 20, 2012 at 1:11 AM

itulah kita manusia selalu menyesal di kemudian hari ,sebaik atau seburuk apapun teman kita akan menjadi lebih berharga di mata kita setelah meraka meninggal kan kita...tapi itu semua memanng kehandak ALLAH...salam kenal sob, bahagia itu indah..

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes