Friday, August 3, 2012

Yuk, Sahur Yuk!


Oleh: Abi Sabila


Kemarin malam, sebelum tidur Dimas berpesan pada Bunda agar saat sahur nanti ia tak perlu dibangunkan.

“Insya Allah Dimas kuat, Bunda. Buktinya, dua hari ini kita tidak sahur, puasanya lancar-lancar saja!” Dimas beralasan.

Benar bahwa dua hari sebelumnya mereka sekeluarga tidak sahur sebagaimana malam-malam sebelumnya. 

Pertama, mereka baru bangun saat terdengar tanda imsak dari mushola. Menolak makan roti, Dimas hanya minum segelas air putih, itupun setelah Ayah meyakinkan bahwa meski sudah imsak, masih diperbolehkan sahur hingga datang waktu shubuh, tentunya dengan sahur yang ringan dan bersegera. Beruntung sebelum tidur mereka sudah berniat puasa. Meski ada yang membolehkan niat puasa untuk sebulan penuh, diniatkan di awal bulan, tapi usai berbuka mereka selalu memperbarui niat, agar ketika tak sempat sahur seperti saat itu siangnya mereka tetap bisa berpuasa. Bagaimanapun, niat adalah salah satu syarat sahnya berpuasa.

Yang kedua, mereka justru sama sekali tak sempat bersahur, walau seteguk air sekalipun. Mereka terbangun saat adzan Shubuh berkumandang dari mushola. Jika Dimas langsung ke mushola untuk sholat berjamaah, maka Ayah sholat berjamaah dengan Bunda di rumah karena harus mandi besar dulu. Dimas tak menyadari tatapan gelisah Bunda pada Ayah yang sebaliknya justru tetap terlihat tenang. Bunda baru merasa lega setelah Ayah menjelaskan bahwa untuk berpuasa tidak diwajibkan suci dari hadas kecil maupun besar, sebagaimana halnya sholat yang mensyaratkan keduanya. Puasa tetap sah meski hingga masuk waktu shubuh orang berhadas besar belum sempat mandi janabah. Tentunya, selain harus dilakukan dengan hati-hati juga segera, sebelum habis waktu Shubuh.

“Tidurlah. Insya Allah nanti kita akan sahur bersama. Meski sahur bukanlah syarat sahnya berpuasa, tapi ada banyak keberkahan di dalamnya,” kali ini Ayah yang bicara. “Sahur itu bukan sekedar urusan makan dan minum, ada hikmah dan keutamaan terkandung di dalamnya. Kalau bukan karena itu, tiadalah Rosululloh mencontohkannya.”
Ayah benar, bahwa sahur atau tidak, selagi sudah berniat sebelumnya maka puasa tetap sah. Sahur bukanlah sekedar kegiatan makan dan minum di malam hari agar tubuh kuat di siang hari. Kalau sekedar kuat, Rasululloh adalah orang yang kuat, tapi beliau tetap bersahur meski hanya dengan beberapa biji kurma dan seteguk air. 

Selain agar siang hari kita lebih kuat berpuasa, hikmah kita disunahkan bersahur adalah agar kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mendapatkan pahala berlipat melalui sholat malam atau tahajjud. Bukankah sepertiga malam terakhir adalah termasuk salah satu waktu yang istimewa dimana besar kemungkinan doa diijabah? Juga, dengan mengakhirkan sahur kita bisa sholat shubuh tepat waktu, secara berjamaah. 

gambar dari sini

Hikmah lain dari puasa adalah agar dengan rasa lapar dan haus kita bisa lebih peka terhadap mereka yang hidupnya kekurangan sehingga semestinya kepedulian dan semangat untuk berbagi lebih terpacu lagi.  Lemas yang dirasa akibat lapar dan dahaga adalah lumrah tapi tentu saja bukan sebuah keharusan. Tetap sah orang berpuasa walau badannya segar bugar bahkan sesungguhnya orang berpuasa tidaklah terhalang untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk meninggalkan banyak hal yang jika tetap dilakukan justru menambah pahala karena ia bernilai ibadah. Belajar, bekerja adalah contohnya. Jangan tinggalkan ini dengan alasan lemas berpuasa. Karenanya, bersahurlah. Raih keberkahan di dalamnya, rasakan manfaat postifnya, tetap berkarya tanpa mengurangi esensi dan pahala berpuasa. 

Masihkah ada yang sengaja meninggalkan sahur hanya karena alasan malas? Sungguh, yang demikian sangatlah disayangkan.

Catatan;
Tokoh dalam kisah ini hanya fiktif belaka, tapi kejadian di dalamnya banyak ditemui di dunia nyata, di sekitar kita. Sedikit dan sesederhana apapun, semoga dapat dipetik manfaat di dalamnya. Insya Allah.



Kontributor:

Author: Abi Sabila's Note


 

5 comments

August 4, 2012 at 12:37 AM

saya selalu berusaha untuk bersahur karena suasana menjelang imsak dan merekahnya fajar sungguh tidak terbeli. menyambut subuh dengan sukacita bersama banyak teman yg lain...sungguh menyenangkan. selain tentu saja biar siangnya tdk terlalu lapar. yg jelas banyak berkahnya bila kita makan sahur.

NB: sambil nonton PPT yg sangat bermanfaat.

August 4, 2012 at 6:52 AM

hari ini kita bangun sahur kesiangan 5 menit sebelum imsyak Allhamdulillah masih bisa sahur. Jadi ada sedikit pembelajaran diisni untuk tidak menunda mandi besar ya

August 4, 2012 at 11:32 AM

@walank ergeawah ternyata suka PPT juga..
Idem..

August 4, 2012 at 11:34 AM

@Lidya - Mama Cal-Vinsiip Mbak Lidya...
jangan ditunda2 deh...ups!! apa sih...

Anonymous
August 6, 2012 at 1:01 PM

Terima kasih, Pak Budhi, hasil belajar menulis saya sudah dipublish, semoga bermanfaat. Mohon maaf, beberapa hari terakhir koneksi di rumah sering lelet, jadi baru bisa silaturahim.

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes