Bersyukur Tanpa Batas

Oleh: Irma Devi Santika

Bismillahirrahmanirrahiim..

Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokaatuh..

 

gambar dari sini

 

“I cried because I had no shoes until I met a man who had no feet. –Anonymous”

Beberapa bulan yang lalu tanpa sengaja saya membaca sebuah quote di salah satu jejaring sosial yang bertuliskan seperti di atas. Seketika itu pun hati saya langsung terasa ngilu. Betapa seringkali saya lupa bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan. Kalimat sederhana itu perlahan mencambuk pola pikir dan ego. Kita menangis dan marah karena tidak memiliki sepatu seperti yang kita inginkan sedangkan orang lain di luar sana sama sekali tidak mempunyai kaki.

Terkadang kita tanpa sadar mengeluhkan hal-hal kecil yang menggelitik. Saya jadi teringat perbincangan dengan seorang sahabat. Kala itu ia mengeluhkan wajahnya.

“Kok, hidungku mekar. Jelek amat.” Ia terus menerus memijat hidungnya.

Saya dengan polos menjawab “Alhamdulillah kamu masih punya hidung”

Seketika itu kami terkekeh. Kunci bahagia adalah syukuri apa yang telah Allah berikan pada diri kita, sekecil apapun. Lalu kurangi mengeluh sekecil apapun.

Manusia memang seperti itu. Terkadang kita selalu mengeluhkan dan menangisi hal kecil yang seharusnya tidak kita jadikan duka. Saat kita tidak punya sesuatu yang kita inginkan bukan berarti hidup serasa runtuh. Lalu saat kita merasa kurang dari apa yang kita impikan sebagai pelengkap “sempurna” bukan berarti kita menjadi orang teraniaya di dunia. Hal semacam itulah yang seringkali membuat trend “galau” merajalela. Perlukah? Tidak, kawan.

Ramadhan kali ini semoga bisa kita jadikan sebagai ajang untuk menambah rasa syukur. Let’s take a moment to say “Alhamdulillah” for everything we have. Hidup itu tentang bagaimana kita terus bersyukur atas apa yang kita punya dan atas apa yang kita jalani. Shaum sebagai ibadah untuk menjaga dari lapar dan dahaga serta hawa nafsu. Mungkin kita semua sangat mudah untuk menjaga lapar dan dahaga, namun mengendalikan hawa nafsulah yang sebenarnya poin penting dari shaum. Dengan terus mensyukuri nikmat, hawa nafsu bisa kita jaga dengan melatih ego perlahan-lahan.

Bersyukur atas apa yang kita makan hari ini adalah sebagian makna dari Ramadhan. Masih bisa makan sahur dan berbuka dengan nasi dan lauk pauk yang ada. Alhamdulillah bersyukur karena hari ini masih bisa makan. Jangan mengeluhkan “Kenapa hari ini kita makan ini?”. Orang lain di luar sana belum tentu bisa mendapatkan makanan. Mereka yang berkekurangan dan terus bersyukur adalah orang-orang hebat.

Semua orang tercipta dengan kekurangan dan kelebihannya baik fisik maupun rezeki. Tapi orang yang berbahagia dalam hidupnya adalah orang yang terus mensyukuri nikmat sekecil apapun. Saya pun masih belajar dalam mensyukuri hidup, syukur atas nikmat maupun musibah. Tulisan ini pun adalah sebagian kecil pengingat untuk diri saya sendiri. Mari kawan semua, kita bersyukur, ucapkan Alhamdulillahirabbal’alamiin.. Bersyukur tanpa batas, karena nikmat Allah SWT pun tanpa batas. Selamat menunaikan ibadah shaum, Ramadhan Full Barkah!

Wallahu’alam bishawab..

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

(Al-Baqarah: 152)

Wassalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokaatuh..

Cileunyi, 240712

Kontributor:

Irma Devi Santika

Author: Aku, Mereka dan Hidup Ku

Posted in: Open House Ramadhan