Oleh: Bunda Yati Rachmat
Body language yang akan bunda kupas di postingan ini sebenarnya sangatlah luas artinya, namun kupasan bunda tidak akan secara menyeluruh. Hanya sekelumit saja berkenaan dengan menyambut bulan Ramadhan. Bunda yakin bahwa siapa pun tahu apa yang dimaksud dengan “body language”. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “bahasa tubuh”.
Bahasa tubuh ini tidak hanya dikaitkan antar dua jenis anak manusia saja, tetapi dalam pergaulan antar manusia bahasa tubuh ini sangat memberikan beragam makna, bisa berarti mengundang, melecehkan, meremehkan atau bahkan mengungkapkan perasaan tidak suka atau benci.
Bunda mempunyai alasan yang kuat untuk memberi judul postingan ini “Body Language” atau “Bahasa Tubuh”. Kenapa? Karena dalam rangka menjelang Puasa Ramadhan hal ini sangat perlu mendapat perhatian kita semua, baik dari kaum Non-Muslim ataupun kaum Muslim itu sendiri.
Marhaban ya Ramadhan, Selamat Datang Ramadhan – yang akan kita sambut dengan penuh suka-cita seakan kita tidak sabar lagi menanti bergulirnya waktu setelah malam tanggal 5 Juli 2012 satu malam yang disebut Nisfu Sya’ban kita lalui -- saat buku amal yang kita miliki dan berisi dengan goresan-goresan jumlah amal yang kita buat pada tahun yang lalu “ditutup”
Sebelum kita menjalankan Puasa di bulan Ramadhan dianjurkan untuk saling ber-maaf-maafan antar teman baik online maupun offline, saudara, sanak family, sesama muslim ataupun non-muslim. Yang utama tentu saja kepada kedua orangtua kita (bagi yang bahagia masih memiliki orangtua yang masih hidup). Lakukanlah saling bermaafan itu agar kita mulai menapak dengan hati bersih, dada lapang dan pikiran yang jernih. Lembaran baru dalam buku amal kita akan segera kita isi dengan segala kebaikan. Insya Allah.
Selama dalam bulan Ramadhan jangan lupa mengingat kata yang menjadi judul postingan bunda. Judul ini erat kaitannya dengan pola dan tingkah laku kita sehari-hari. Bayangkan andaikan kita melakukan gerak yang tidak terkontrol dalam bulan puasa, misalnya: makan dengan gaya seolah “bukan” di bulan Ramadhan, membicarakan hal-hal yang tidak pantas ketika kita tahu bahwa lawan bicara kita sedang saum atau berpuasa, cara duduk (bagi para wanita) yang seenaknya sehingga mengundang mata untuk memandangnya. Pandangan itu bisa saja bergairah atau membenci pemandangan yang terhampar ataupun dengan cara mencibir. Semua itu di kategorikan sebagai body language.
Selama bulan Ramadhan, mari kita bersama melakukan hal-hal yang terpuji dimata Allah untuk kebaikan diri kita masing-masing. Membaca ayat-ayat suci Al Qur’an semaksimal mungkin. Berbuat kebajikan dan amal sebanyak yang bisa kita lakukan. Semuanya akan menolong kita di dunia lain setelah tiba saatnya kita dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Allah memberikan juga kepada kita waktu satu bulan untuk kebahagian kita selain kebahagiaan yang sudah bunda sebutkan diatas. Pada bulan tersebut kita bisa berkumpul dengan keluarga di saat sahur. Makan bersama yang sangat membuat hati kita sangat berbahagia. Pada hari-hari biasa hal ini sedikit kemungkinan bisa kita lakukan, karena setiap anggota keluarga pasti memiliki kesibukan yang berlainan. Begitu juga ketika tiba saat berbuka puasa, alangkah nikmatnya kita bisa menikmati hidangan berbuka dengan keluarga yang lengkap mengelilingi meja.
Mari, lakukan sesuatu yang berarti untuk membuat satu bulan ini menjadi bekal awal kebajikan kita untuk satu tahun kedepan. Mudah-mudahan akan terus tidak bergeser sifat kebajikan itu sepanjang tahun-tahun mendatang hingga saat kita menghadapNya. Aamiin, Ya Robbal’alamin.
Bahasa tubuh ini tidak hanya dikaitkan antar dua jenis anak manusia saja, tetapi dalam pergaulan antar manusia bahasa tubuh ini sangat memberikan beragam makna, bisa berarti mengundang, melecehkan, meremehkan atau bahkan mengungkapkan perasaan tidak suka atau benci.
Bunda mempunyai alasan yang kuat untuk memberi judul postingan ini “Body Language” atau “Bahasa Tubuh”. Kenapa? Karena dalam rangka menjelang Puasa Ramadhan hal ini sangat perlu mendapat perhatian kita semua, baik dari kaum Non-Muslim ataupun kaum Muslim itu sendiri.
Marhaban ya Ramadhan, Selamat Datang Ramadhan – yang akan kita sambut dengan penuh suka-cita seakan kita tidak sabar lagi menanti bergulirnya waktu setelah malam tanggal 5 Juli 2012 satu malam yang disebut Nisfu Sya’ban kita lalui -- saat buku amal yang kita miliki dan berisi dengan goresan-goresan jumlah amal yang kita buat pada tahun yang lalu “ditutup”
gambar dari sini |
Selama dalam bulan Ramadhan jangan lupa mengingat kata yang menjadi judul postingan bunda. Judul ini erat kaitannya dengan pola dan tingkah laku kita sehari-hari. Bayangkan andaikan kita melakukan gerak yang tidak terkontrol dalam bulan puasa, misalnya: makan dengan gaya seolah “bukan” di bulan Ramadhan, membicarakan hal-hal yang tidak pantas ketika kita tahu bahwa lawan bicara kita sedang saum atau berpuasa, cara duduk (bagi para wanita) yang seenaknya sehingga mengundang mata untuk memandangnya. Pandangan itu bisa saja bergairah atau membenci pemandangan yang terhampar ataupun dengan cara mencibir. Semua itu di kategorikan sebagai body language.
Selama bulan Ramadhan, mari kita bersama melakukan hal-hal yang terpuji dimata Allah untuk kebaikan diri kita masing-masing. Membaca ayat-ayat suci Al Qur’an semaksimal mungkin. Berbuat kebajikan dan amal sebanyak yang bisa kita lakukan. Semuanya akan menolong kita di dunia lain setelah tiba saatnya kita dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Allah memberikan juga kepada kita waktu satu bulan untuk kebahagian kita selain kebahagiaan yang sudah bunda sebutkan diatas. Pada bulan tersebut kita bisa berkumpul dengan keluarga di saat sahur. Makan bersama yang sangat membuat hati kita sangat berbahagia. Pada hari-hari biasa hal ini sedikit kemungkinan bisa kita lakukan, karena setiap anggota keluarga pasti memiliki kesibukan yang berlainan. Begitu juga ketika tiba saat berbuka puasa, alangkah nikmatnya kita bisa menikmati hidangan berbuka dengan keluarga yang lengkap mengelilingi meja.
Mari, lakukan sesuatu yang berarti untuk membuat satu bulan ini menjadi bekal awal kebajikan kita untuk satu tahun kedepan. Mudah-mudahan akan terus tidak bergeser sifat kebajikan itu sepanjang tahun-tahun mendatang hingga saat kita menghadapNya. Aamiin, Ya Robbal’alamin.
Kontributor:
Bunda Yati Rachmat
Author MISCELLANEOUS
24 comments
Bener juga yaa om, kalau bahasa tubuh itu bener2 kok bikin lebih baik ibadahnya :d
Body Languange yang seperti itu seharusnya tidak saja pada bulan Ramadhan ya bunda... Sikap, tutur kata kita harus selalu dengan body languange yang baik sepanjang masa...
Betul sekali bunda..
tepat sekali. terimakasih sudah berbagi... :)
semoga tidak hanya dibulan ramadhan saja memperbanyak ibadah ya bun
@Niar Ci Luk Baahehehe... iyalah kalau ibadah sambil megal-megol gimana bisa baik... wahahahaha
@nikensetuju, seharusnya kita 11 bulan selainnya juga spt Ramadhan,.. damai kali ya dunia ini..
@Didin Supriatna ( Tukang Potret )Sepakat sama Kang Didin..
@MUHAMMAD RIDWANBunda memang kreatif..
@Lidya - Mama Cal-Vin Setuju mbak Lidya..
eh di tunggu tulisannya..
Membaca tulisan bunda jadi semangat nih untuk memperbaiki diri :)
Thanks bunda ^^
bismillah..
ballighnaa ya ramadhaan.. :')
maaf kak, br bisa berkunjung dan menyisakan jejak disini yg insya Allah penuh hikmah..
Pas baca tulisan ini, tiba-tiba saja sedih karena insyaAllah ramadhan d kampung orang.. Maklum, sy sedang KKN. Untuk sementara gak postingan d blog krn sinyal rendah.
Semoga Allah mempertemukan kita dengan bulan ramadhan dg mengisi ibadah lebih baik dr sebelumnya. :)) Aamiin
@Sri Efriyanti Az-zahra Harahapsi calon bunda Yanti,, keliatannya ada sinergi sama bunda Yati
@Bianglala Basmahoh adikku lagi KKN toh..
wah pengalaman baru Ramadhan di kampung orang, mudah2an tdk jadi penghalang ibadah dan KKNnya ya..
body language, teringat padapresiden kita gaya bicaranya mesti pakai body language
emank sih kalau kitabertutur kata yang bagus harus di implementasikan apalagi di bulan suci iya kan mas
lebih bagus kalau dalam kehidupankita tak kenalbulan apaankek yang penting istiqomah dalam berbicara baik dan melakukannya
mendisiplinkan Body language saat Ramadhan semoga akan menjadi kebiasaan baik body language di luar Ramadhan...amiiin:)
kunjungan gan,bagi - bagi motivasi
Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
ditunggu kunjungan baliknya yaa :)
MasyaAllah...
tak perlu kata untuk mengungkap karena kadang bahasa tubuh pun bisa bicara, hm waspadalah :) yuk saling maaf-maafan
barakallahu fiik~
@Outbound Malang spaaaaaammm
@bang opick'ssangat setuju bank opick's..., masalah body language konon bisa juga menunjukkan ciri dan karakter seseorang
@Ririe Khayansetuju Rie..., seharusnya memang begitu...
@Nurmayanti Zainbetul... bahasa tubuh bisa menjelaskan makna yg tersirat dari manusia...
maaf-lahir batin ya mbak...
Oiya sampe lupa belum ngucapin disini... Selamat menyambut bulan suci Ramadhan.... mohon maap lahir batin :)
Buat Insan Robbani, t'rima kasih tulisan yang gak berbobot dari bunda ini udah ikut meramaikan blognya Insan. Sekali lagi terima kasih buat yang udah baca artikel ini. Salam kenal melalui blog ini buat yang belum kenal bunda. Ber + teman kan ber + rizki dari Allah. 'Tul gak sih?
Post a Comment
"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"