Minggu, 24 Juni 2012

Hormatku Kepada Bunda

Bismillahirrahmanirrahiim

Sungguh beruntung aku bisa berkenalan dengan seorang blogger wanita yang luar biasa, sangat menginspirasiku. Jangan ditanya tentang karya tulisnya, beliau sudah malang melintang di dunia tulis-menulis, banyak karya-karyanya yang memenangkan berbagai lomba, kontes ataupun giveaway, banyak pula karyanya yang menghiasi antologi, kumcer dan sebagainya bahkan sudah diterbitkan sendiri. Tapi semangatnya dalam menulis inilah yang membuatku berdecak kagum.

Beliau sudah tidak muda lagi usianya sudah 72 tahun, tapi semangat juangnya patut diacungi jempol. Tentu sebagian sahabat blogger sudah bisa menebaknya atau bahkan sudah mengenalnya, beliau adalah Bunda Yati Rachmat. Seorang wanita yang tidak mau memanjakan dirinya dengan kalimat-kalimat cengeng dan keluh kesah, itu bisa dilihat dari salah satu posting di blognya yang berjudul Bersemangat Itu Indah, disitu ada sebuah quote-nya  indah dan inspiratif. 

"Jadi buat para manula (sebenarnya lebih enak ditelinga kalo disebut "lansia") jangan pernah putus asa dan merasa kesepian karena anak-anak dan cucu-cucu pasti akan mengisi hari-hari tuamu. Bersemangatlah menyambut hari akhirmu. Isilah sisa-sisa hidup ini dengan segala yang bernafaskan amal, ibadah, kasih sayang sesama dan persahabatan sejati serta cinta kepadaNya. Jadikan hidup ini lebih berarti" 

Di judul yang sama Bunda Yati menasehati (khususnya seperti aku sebagai blogger pemula) dengan sebuah catatannya "Ide itu harus digali. Dan ide itu harus dituangkan segera. Kalo gak maka ide apapun akan hilang seperti sehelai bulu (bulu apa aja deh) yang terbawa angin" dari situ bisa sedikit disimpulkan bahwa jangan hanya menunggu ide jatuh dari langit, tapi dicari dan digali kemudian dituangkan dalam bentuk karya nyata.

Sangat setuju dengan apa yang disampaikan Bunda Yati. Ada pepatah gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka jika kita ingin abadi dan dikenang oleh orang sudah seharusnya meninggal suatu karya nyata dalam bentuk apapun. Banyak contoh-contoh abadi seperti pelukis Leonardo da Vinci dengan karya fenomenalnya Monalisa, Enid Blyton terkenal dengan karyanya Lima Sekawan, bagi penggemar Novel Detektif tentu tidak akan melupakan nama Agatha Christie, serta banyak nama-nama yang abadi di negeri ini seperti Basuki Abdullah, Buya Hamka, WS Rendra, Chrisye dan lain-lain. 

Mereka terkenal bukan dengan cara instant melainkan harus kerja keras menghasilkan suatu karya yang memang layak untuk diabadikan. Pertanyaannya adalah apakah kita ingin dikenang seperti mereka atau hanya puas sebagai penonton bagi kesuksesan mereka?. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Itulah kira-kira yang ingin disampaikan Bunda Yati dari catatannya yang tertulis maupun sikap keseharian yang terekam dari berbagai postingan di blognya yang bertittle MISCELLANEOUS

Bunda Yati Rachmat
Jangan pernah berhenti belajar, karena belajar tidak akan bisa tuntas sampai kapanpun walau sampai ke liang lahat, mungkin itulah pesan moral yang disampaikan Bunda Yati Rachmat pada tulisannya yang diberi judul Tabu Belajar di Saat Tua 
 
Karena dengan belajar adalah sebagai wujud rasa syukur atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, salah satunya adalah nikmat berupa stamina yang baik, seperti yang dituturkan Bunda Yati dalam postingan tersebut. Dari menulis dan mengelola blog inilah Bunda Yati bisa kembali menjalankan aktivitasnya selayaknya seorang pekerja kantoran, karena setiap hari bisa duduk di depan komputer untuk menulis dan mem-publish artikel-artikel ke dalam blognya, tentunya selain kegemarannya memelihara tanaman Sansevieria, membaca buku atau bermain dengan cucunya yang energik sambil mendengarkan musik.

Bagiku Bunda Yati adalah sosok Bunda yang sayang keluarga, sosok yang religius dan ramah kepada siapapun, itulah yang aku rasakan selama mengenalnya, beliau tidak memamerkan kemampuannya bahkan selalu menyebut dirinya sebagai Newbie, itu cukup sebagai bukti atas kematangannya jiwanya. Bunda Yati tidak membedakan siapa yang dihadapi, baik itu blogger senior atau pun pemula, semua sama dimata Bunda. Dari sikap dan cara memperlakukanku rasanya membuatku semakin terkesan.

Sesuatu yang luar biasa kudapatkan hari ini. Aku benar-benar di kejutkan oleh isi message di inbox yang isinya seperti ini.

Assalamualaikum Insan, Bunda minta bantuan Insan untuk memberikan bunda sebuah Endorsement atau komentar berdasarkan dua naskah yang akan bunda kirimkan untuk di insert dalam buku KUMCER bunda. Yang ini adalah berdasarkan true-story yang diramu jadi cerpen: (dan memenangkan Cerpen Terbaik).  Dibawahnya disertai dua buah cerpen yang menurutku sungguh bagus, bernuansa religi penuh hikmah dan sangat menyentuh.

Aku sejenak terdiam membaca message ini, aku hanya berpikir apa tidak salah Bunda Yati memintaku memberikan endorsement di tulisannya. Aku bukan siapa-siapa, bahkan jika dibilang penulispun aku masih bingung apa aku penulis atau bukan, kalaupun bisa disebut penulis lantas penulis jenis yang bagaimana. Walau awalnya aku kurang pe-de tapi aku menyikapinya dengan berpikir positif, permintaan endorsement itu aku anggap sebagai bentuk penghargaan Bunda Yati kepadaku.

Terimakasih Bunda. Dengan mengucap Bismillah aku memberikan komentar untuk tulisannya Bunda Yati yang memang bagus dan sangat layak dibaca. Aku katakan bagus memang benar-benar bagus tanpa rekayasa dan melebih-lebihkan. Jika penasaran ingin membaca tulisan Bunda Yati.? tunggu tanggal mainnya dan hubungi Bunda Yati segera.

Sebagai bentuk rasa hormat, kasih-sayang dan penghargaan, sengaja saya buat postingan ini yang saya dedikasikan khusus buat Bunda Yati Rachmat, teriring doa semoga Allah Ta'ala berkenan membimbing, menjaga serta memberikan kesehatan yang baik agar mampu berbuat yang terbaik bagi sesama serta menciptakan karya-karya emasnya dan bisa dinikmati banyak pembaca. Akhirnya aku hanya bisa bersyukur kepada Allah Ta'ala yang telah memperkenalkan diriku dengan salah satu hambanya yang terbaik, bertalenta dan menginspirasi.  Alhamdulillah.


37 comments

24 Juni 2012 pukul 16.47

Membaca tulisan indah ini, makin terasa bahwa saya betul-betul 'anak bawang' dalam tulis menulis. Mengenal bunda Yati dari tulisan ini saja sudah merasa kagum dengan sosok beliau. Bisa menjadi sosok yang patut diambil kebaikan dan semangatnya.
Tetap semangat bunda, semoga makin bersinar dalam usia bunda. Menjadi inspirasi bagi yang lebih muda.

24 Juni 2012 pukul 18.13

Endorse... Sukak dengan kata itu. Hehe..

Semoga saya juga bisa kayak Bunda Yati. Bisa ngeblog teruss sampe lansia. Ya,. memang terdengar lebih menyenangkan dan bersemangat kalo pake kata 'Lansia' daripada 'Manula'. Hihi

Anonim
24 Juni 2012 pukul 19.34

Subhanallah...
72 tahun masih produktif menulis?
Sungguh luar biasa Bunda Yati

Bagaimana dengan saya yang berusia 22 tahun, hanya menulis kalau lagi mood?
Jadi renungan buat saya mas :)
Sangat menginspirasi

Kelak, saya juga ingin seperti bunda Yati.
Beberapa tahun kemudian, orang-orang akan memanggil saya bunda Yanti ^^
Nama yang mirip, bukan?

Terima kasih bunda
Hormatku juga pada bunda :)

24 Juni 2012 pukul 21.22

@nikenwaduh ada anak bawang koment disini.., suka merendah mbak Niken ini, ilmu padinya jadi keluar deh, mbak Niken gak kalah hebatnya sama Bunda Yati kok

24 Juni 2012 pukul 21.23

@armaeSemoga ya Arie, hilangkan kata-kata hiatus dari kamus hidupmu, insya Allah akan bisa spt Bunda Yati

24 Juni 2012 pukul 21.26

@Sri Efriyanti Az-zahra HarahapMulai saat ini sering nulis dan posting di blog ya Efriyanti.

dari namanya sdh ada kemiripan, malah ada kelebihan huruf N, berarti Yanti harus lebih dari Bunda Yati dong!

25 Juni 2012 pukul 08.03

Buat Insan Robanni, izinkan bunda disini menitipkan juga pesan buat pemberi komentar terhadap postingan Insan. Terima kasdih buat komentar yang melambung (bunda akan berpegang erat supaya tidak jatuh, hehehehe.....) Bunda bangga, terharu membaca postingan Insan diatas -- seperti itukah sosok bunda dimata para penulis/blogger muda? Padahal bunda memulainya teramat sangat terlambat. Nah, jangan ikuti langkah bunda ini ya, langkah yang terlambat. Anyway hati kecil bunda berkata: better late than never.
Salam hangat buat semua yang berada di page ini.

25 Juni 2012 pukul 08.28

Waduuh tulisannya indah banget Mas..
Dan Beliau adalah sosok yang sangat pantas di banggakan, di umur yang tidak muda masih semangat untuk menulis, aku ngiri..

25 Juni 2012 pukul 10.26

BunDa Yati tidak pernah berhenti berkarya :)

25 Juni 2012 pukul 11.09

@yati rachmatbetul Bunda... tidak ada kata terlambat, terimakasih sdh menginspirasi saya

25 Juni 2012 pukul 11.10

@Nchie Haniemakasih teh Hanie, seperti halnya Bunda, Teteh jg sosok mama yg pantas dibanggakan..

25 Juni 2012 pukul 11.12

@RZ HakimBunDa Yati tidak pernah berhenti berkarya, karena MasBro tdk pernah berhenti menyemangati

25 Juni 2012 pukul 11.48

Ciyee yang dapet mandapat sama bunda yati neh om insan :D

Bunda emang kere deh, walau udah berusia lanjut tapi tetep semangat banget nulis dan ngeblog :D

25 Juni 2012 pukul 12.22

Subhanallah. Semangat Bunda Yati menulisnya..! ^_^

25 Juni 2012 pukul 13.22

72 tahun masih ngeblog? hebat bunda, saya belum kenal dengan beliau, sepertinya perlu tahu nih :)

25 Juni 2012 pukul 14.20

@Niar Ci Luk Baahehehe.,Niar mau minta endosement juga..?? sini mana tulisannya.

Bunda emang keren lah..

25 Juni 2012 pukul 14.21

@Erlangga KusumawijayaAyo Angga jangan mau kalah sama Bunda Yati

25 Juni 2012 pukul 14.22

@NFSilahkan berkenalan langsung, Bunda Yati orangnya baik kok... hehehehe

25 Juni 2012 pukul 19.58

semoga beliau selalu & selalu diberikan kesehatan ya mas,dalam waktu kedepan,amien

25 Juni 2012 pukul 21.16

Bunda yati top banget ya mas, apalagi setelah bertemu langsung jadi makin kagus dengan semangatnya

26 Juni 2012 pukul 09.10

@AndyAmin... kita semua berharap begitu

26 Juni 2012 pukul 09.11

@Lidya - Mama Cal-VinIya mbak..., kalau ketemu pertama pasti kucium tangannya..., sbg rasa hormat

26 Juni 2012 pukul 13.13

Tak ada sekat untuk sebuah pembelajaran..
Tak ada kata cukup untuk sebuah ilmu..
Jadi ingat semangat sahabat-sahabat Rasulullah terkait dengan ilmu. Jarak puluhan kilometer pun ditempuh, meski hanya untuk sebuah hadist.

Ayoo! Kobarkan semangat belajar!

26 Juni 2012 pukul 23.37

@Arya Poetrakata2 mu sungguh indah sekali Arya

27 Juni 2012 pukul 08.14

Bunda ini kah yang diceritakan mas Budi kapan hari? :)

27 Juni 2012 pukul 11.31

nice share

27 Juni 2012 pukul 11.46

@Annisa ReswaraBetul.. Bunda Yati ini tidak pernah menolak tantangan

27 Juni 2012 pukul 11.47

@Darmawan Saputraterimakasih kunjungannya

27 Juni 2012 pukul 20.09

heeemmm setelah membaca artikel Agan hati ku tersentuh.....
makasih gan untuk share nya......

28 Juni 2012 pukul 11.47

salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !

28 Juni 2012 pukul 23.58

Yang aku suka dari Bunda Yati itu semangatnya belajar...
Sudah lansia tapi semangat banget.
Waktu itu pernah ikut gathering bareng. Dan peserta teraktif yang bertanya ialah Bunda Yati. Hueee jadi malu masi muda tapi malu-malu kalo nanya, ahihihi~

29 Juni 2012 pukul 20.13

@seniman fotografiwah terimakasih jika tulisan ini bermanfaat dan terimakasih telah datang berkunjung..

29 Juni 2012 pukul 20.14

@Outbound di malangTerimakasih kunjungannya.. salam

29 Juni 2012 pukul 20.15

@Tebak Ini SiapaNah itu dia mbak Una, makanya aku memposting secara khusus di sini

29 Juni 2012 pukul 23.56

Saya pernah bilang sama bunda Yati, "Saya ingin meniru semangat belajar Bunda."

Semoga bunda tetap menyebarkan semangat belajar dan tetap "bersinar" sampai kapan pun.

Wah hebat, ayahnya Devon diminta jadi pemberi endorse :)
#Harus cek inbox nih kayaknya, sudah berapa hari ya saya gak buka FB akibat inet yang super lelet ini. Aish ... sok penting ya hehehe#

cintailah orang tua kita karena dia juga mencintai kita

salam blogger

25 April 2013 pukul 15.38

Mas Insan, mataku sampai berkaca-kaca. Sungguh, tak mampu aku melukiskan betapa Bunda yati, adalah seorang yang pantang menyerah. Beliau wanita inspirasiku, Semoga Bunda Yati, diberikan kesehatan yang berlipat, aamiin

Posting Komentar

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes