Monday, August 15, 2011

Bisakah Syariat Islam di tegakkan di negara kita...??

Seringkali kita dihadapkan dengan semangat yang menyala-nyala untuk menegakkan syariah Islam di negeri ini, tapi secara realita masih belum mampu menembus tembok yang kuat dari kekuatan nasionalis yang diciptakaan oleh orientalis dari barat, mereka sangat paham dengan kondisi masyarakat Islam dinegeri ini, kalau harus berhadapan secara phisik pasti tidak akan mampu mengalahkan semangat jihad kaum muslim, maka dalam rangka memecah belah ukhuwah kaum muslim, mereka menciptakan fanatisme kesukuan, fanatisme kedaerahan, fanatisme golongan dan membangkitkan nasionalisme pada negara yang pada akhirnya akan melupakan semangat ukhuwah Islamiyah.

Untuk menjadikan negara ini bisa menegakkan syariah Islam memang butuh waktu, tidak bisa dengan cara revolusi, karena akan berdampak yang lebih buruk, kita butuh proses yaitu dengan cara mensosialisasikan sekaligus pemahaman tentang bagaimana kehidupan bernegara yang berazaskan syariat Islam, tidak bisa dipungkiri musuh Islam telah menkondisikan masyarakat negara ini sebagai masyarakat yang phobia terhadap negara Islam, mereka berasumsi negara Islam adalah identik dengan kekerasan, peperangan, terorisme dan sebagainya, itulah kebohongan yang dihembuskan musuh Islam dalam rangka menjegal kebangkitan negara Islam, karena dampak nasionalisme yg diciptakan kaum orientalis barat sangat kental mengakar di jiwa rakyat, kita bisa lihat dari sekian banyak partai yang ada, mayoritas berdasarkan yang sifatnya nasionalis, kalaupun ada yg berazas Islam hanya sebagian kecil saja, itupun partai yg medioker, tapi yang ironis adalah ada partai yg berbasis muslim tetap memakai azas yg nasionalis, artinya begitu kuat jiwa nasionalis mengakar dalam masyarakat negeri ini.

Sadar atau tidak selama ini kita diracuni rasa nasionalis itu yang merdampak kemusyrikan, coba kita cermati syair di lagu kebangsaan kita.
"Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya", padahal seharusnya "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya hanya untuk Allah Ta'ala", kita sadar apa tidak kalau sejak kecil hati,  jiwa dan raga kita di isi oleh racun kemusyrikan yang berdampak pada syirik. mungin ada sebagian orang mengatakan "itu kan hanya sebuah lagu", jangan salah justru lagu sering mewarnai suasana hati kita, misalkan ketika mendengarkan lagu yang membangkitkan semangat maka adrenalin kitapun ikut terpacu, sebaliknya ketika kita mendengar lagu yang melo, diri kitapun terbawa lemah.

Apakah kita masih bangga dengan nasionalisme.? apakah nasionalisme sebagai sarana pemersatu umat muslim, atau sebaliknya nasionalisme justru akan memecah belah umat muslim mengalahkan rasa ukhuwah Islamiyah..? pilihan ada pada diri kita masing-masing.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes