Monday, October 18, 2010

Bid'ah Dalam Aqidah

Dalam syariah agama ini kita mengenal apa yang disebut dengan bid'ah. Yaitu sesuatu yang diada-adakan oleh manusia dalam urusan agama. Baik bid'ah yang berkaitan dengan aqidah yang dinamakan dengan bid'ah ucapan, maupun bid'ah yang berkaitan dengan amalan.

Bid'ah-bid'ah ini merupakan salah satu jenis perkara yang diharamkan tetapi berbeda dengan kemaksiatan yang biasa. Sesungguhnya pelaku bid'ah ini mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bid'ah-bid'ah tersebut, dan berkeyakinan bahwa dengan bid'ahnya itu dia telah melakukan ketaatan terhadap Allah dan beribadah kepada-Nya. Dan inilah yang paling membahayakan.

Bid'ah itu sendiri bisa berupa keyakinan yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah saw dan ajaran yang terdapat di dalam Kitab Allah. Dan bid'ah untuk jenis ini kita sebut dengan bid'ah dalam aqidah (al-bid'ah al-i'tiqadiyyah) atau bid'ah dalam ucapan (al-bid'ah al-qawliyyah); yang sumbernya ialah mengatakan sesuatu tentang Allah yang tidak didasari dengan ilmu pengetahuan. Perkara ini termasuk salah satu perkara haram yang sangat besar. Bahkan Ibn al-Qayyim mengatakan bahwa perkara ini merupakan perkara haram yang paling besar. Allah SWT berfirman:

"Katakanlah: 'Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.'" (al-A'raf: 33)

Termasuk dalam hal ini ialah perbuatan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah, tanpa dasar yang jelas; sebagaimana difirmankan oleh-Nya:

"Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan oleh Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal.' Katakanlah: 'Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?'" (Yunus: 59)

Selain itu, juga perbuatan yang dimaksudkan untuk beribadah kepada Allah tetapi tidak disyariahkan dalam ajaran agama-Nya, seperti mengadakan upacara-upacara keagamaan yang tidak diajarkan oleh agama.

"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariahkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan oleh Allah?..." (as-Syura: 21)

Dalam sebuah hadits disebutkan:

"Jauhilah, hal-hal baru dalam urusan agama, karena sesungguhnya setiap bid'ah adalah kesesatan." Diriwayatkan oleh Ahmad dari Irbad bin Sariyah. 43, 44; dan Hakim. 1:95; dan Ibn Hibban)

"Barangsiapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan kami, dan ia tidak ada dalam ajaran kami, maka sesuatu itu tidak diterima." ( Munattaq 'Alaih)

Kedua macam bid'ah di atas --sebagaimana dikatakan oleh Ibn al-Qayyim-- adalah saling bergantung satu dengan lainnya. Jarang sekali bid'ah yang terpisah satu dengan lainnya; sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama: "bid'ah dalam perkataan berkawin dengan bid'ah amalan; kemudian kedua "pengantin" itu sibuk merayakan perkawinannya. Lalu keduanya melahirkan anak-anak zina yang hidup di negeri Islam; kemudian mereka bersama-sama kaum Muslimin menuju kepada Allah SWT."

Syaikh Islam Ibn Taimiyah berkata, "Hakikat "dikawinkannya" kekafiran dengan bid'ah adalah lahirnya kerugian di dunia dan akhirat."

Bid'ah lebih dicintai oleh Iblis daripada kemaksiatan, karena hal itu bertentangan dengan ajaran agama. Di samping itu, orang yang melakukan bid'ah tidak merasa perlu bertobat, dan kembali kepada jalan yang benar. Bahkan dia malah mengajak orang lain untuk menjalankan bid'ah itu bersama-sama. Seluruh isi bid'ah itu bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. bid'ah menolak semua ajaran agama yang dibenarkan. Ia memberi dukungan kepada orang yang memusuhi agama, dan memusuhi orang yang mendukung agama ini. Ia menetapkan apa yang di-nafi-kan oleh agama, dan me-nafi-kan apa yang telah ditetapkan oleh agama.

Seluruh bid'ah tidak berada pada satu tingkatan. Ada bid'ah yang berat dan ada pula bid'ah yang ringan. Ada bid'ah yang disepakati dan ada pula bid'ah yang dipertentangkan.

Bid'ah yang berat ialah bid'ah yang dapat menjadikan pelakunya sampai kepada tingkat kekufuran. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita dari perbuatan tersebut. Misalnya, kelompok-kelompok yang keluar dari pokok-pokok ajaran agama ini, dan memisahkan diri dari umat; seperti: Nashiriyah, Druz, Syi'ah Ekstrim dan Ismailiyah yang beraliran kebatinan, dan lain-lain; sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ghazali: "Secara lahiriah mereka menolak, dan secara batiniah mereka kufur." Syaikh Islam Ibn Taimiyah berkata, "Mereka lebih kufur daripada orang Yahudi dan Nasrani, dan oleh sebab itu perempuan mereka tidak boleh dinikahi, sembelihan mereka tidak boleh dimakan, padahal sembelihan Ahli Kitab boleh dimakan dan wanita mereka boleh dinikahi."

Bid'ah berat yang tidak sampai membuat pelakunya termasuk ke dalam kekufuran tetapi hanya sampai kepada kefasiqan. Yaitu kefasiqan dalam bidang aqidah dan bukan kefasiqan dalam perilaku mereka. Pelaku bid'ah ini kadang-kadang shalatnya paling lama dibandingkan dengan orang lain. Mereka palõng banyak berpuasa dan membaca al-Qur'an; seperti yang dilakukan oleh orang-orang Khawarij. "Salah seorang di antara kalian akan meremehkan shalatnya jika dibandingkan dengan shalat mereka (orang-orang Khawarij), meremehkan puasanya jika dibandingkan dengan puasa mereka, dan meremehkan tilawahnya jika dibandingian dengan tilawah mereka." Letak kerusakan mereka bukan pada perasaan mereka, tetapi pada akal pikiran mereka yang enggan dan membatu. Sehingga mereka mau membunuh orang-orang Islam dan membiarkan orang-orang yang menyembah berhala.

Kelompok yang serupa dengan Khawarij ini sangat banyak, seperti Rafidhah, Qadariyah, Mu'tazilah dan mayoritas kelompok Jahmiyah, sebagaimana dikatakan oleh Ibn Qayyim.

Ada bid'ah yang termasuk kategori bid'ah yang ringan, yang sebabnya berasal dari kesalahan dalam melakukan ijtihad, atau salah dalam mempergunakan dalil, bid'ah seperti ini sama dengan dosa-dosa kecil dalam kemaksiatan.

Di samping itu, ada pula bid'ah yang masih diperselisihkan. Artinya, sesuatu kaum yang menetapkan bahwa suatu perkara termasuk bid'ah tetapi kaum Muslimin yang lainnya tidak mengatakannya bid'ah. Contohnya, bertawassul dengan Nabi saw, hamba-hamba Allah yang salih. Perkara ini adalah amalan furu'iyah dan bukan masalah aqidah dan pokok-pokok agama; sebagaimana dikatakan oleh Imam Hasan al-Banna, yang dikutip Imam Muhammad bin Abd al-Wahab.

Contoh lainnya, ialah disiplin melakukan ibadah. Apakah hal ini termasuk bid'ah atau tidak?

Sesungguhnya, bid' ah tidak berada pada tingkat yang sama, dan begitu pula orang yang melakukannya. Ada orang yang menganjurkan kepada bid'ah, dan ada pula orang yang hanya sekadar ikut melakukan bid'ah dan tidak mengajak orang lain untuk melakukannya. Semua kelompok memiliki keterkaitan hukum yang berbeda.


11 comments

November 17, 2011 at 6:33 PM

wow. Rujukannya Dul Wahab yah.emmmm
pdahal hadits udah jelas man sanna fil islami sunnatan hasanah falahu ajruhaa wa ajru man 'amila bihaa... HR Muslim.
Penitikan al qur'an adl contoh bid'ah hasanah bukan ya akhi? Lantas bgaimana bila qt memakai al qur'an yg tdk ada harokat dn titiknya?
Bukankah Imam syafii membagi bidah 2 mcam. Bukankah sahabat umar mengumpulkan sholat tarawih menjdi sholat brjama'ah. Lantas dalil apa yg mengharamkan bid'ah? Pemakaian hadits anda tidak tepat dlm mengharamkan bid'ah, ngomng bid'ah haram tp mlakukan bid'ah.bukankah suatu hal yg lucu. Dlm ilmu ushul udh jelas bhwa pda dasarnya stiap hal itu boleh kec ada dalil yg mengharamkan. Hanya wahabi salafi (salah fikiran) xg mengharamkan bid'ah. Pdhal sahabat, tabi'in dan Ulama' salaf membenarkan bid'ah hasanah. Syukron

November 17, 2011 at 7:55 PM

@kira:
wah sepertinya akhi berangkat mendatangi blog saya dgn hati yang penuh curiga..., hahahahaha.. ga apa-apa

cuman yang saya pingin tahu apakah salafi itu kelompok wahabi..??
dari mana antum mendifinisikan salafi adalah Wahabi..? yang saya ketahui yang disebut Salafi adalah para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur'an dan tuntunan Rasulullah, jadi sungguh Antum mengecilkan makna Sslafi sebagai kelompok Wahabbi... dan sangat ironis sekali kalau antum seorang muslim yang cerdas memplesetkan makna salafi dengan "Salah Fikiran"

sedangkan Kriteria Manhaj Salafi yang Benar adalah sbb:
1. Berpegang pada nash-nash yang ma'shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh.
2. Mengembalikan masalah-masalah "mutasyabihat" (yang kurang jelas) kepada masalah "muhkamat" (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath'i.
3. Memahami kasus-kasus furu' (kecil) dan juz'i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.
4. Menyerukan "Ijtihad" dan pembaruan. Memerangi "Taqlid" dan kebekuan.
5. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend.
6. Dalam masalah fiqh, berorientasi pada "kemudahan" bukan "mempersulit".
7. Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.
8. Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan.
9. Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitasnya.
10. Menekankan sikap "ittiba'" (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat "ikhtira'" (kreasi dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi

janganlah kepandaian Antum membuat merasa Angkuh dan Arogan... Afwan...
dan syukron udh diingatkan...

November 19, 2011 at 10:34 PM

Al Akh kira@
silahkan bertandang ke Blog sy klo pengen tau tentang Bid'ah & wahabi/salafi..., insya Allah kita diskusikan bersama...,

persoalan hadits ini:

man sanna fil islami sunnatan hasanah falahu ajruhaa wa ajru man 'amila bihaa... HR Muslim, begitu pula dgn syarah perkataan imam syafi'i, persoalan tarwih, & harakat telah dijelaskan disana scr gamblang di blog sy,

'klo rumah saudara kira terbuat dari maka kaca jangan lempar rumahx tetangga'

barakallahu fiikum...

November 19, 2011 at 10:36 PM

'klo rumah saudara kira terbuat dari kaca maka jangan lempar rumahx tetangga'

November 20, 2011 at 7:02 AM

Masih belajar tentang hal ini saya...
#menyimak

November 20, 2011 at 4:22 PM

oh iya, bukannya merasa angkuh dan arogan. cuma mau bertanya, dari semua yg saya pelajari adalah seperti itu, dan anda jg pasti tau kalau islam nantinya jg akan terpecah dan cm satu golongan yg selamat, yaitu Ahlussunnah wal jama'ah, dan salafy atau wahabi ini yg mengaku paling islam telah merusak aqidah islam dengan membagi tauhid menjadi tiga. jelas2 tak berdalil, dan parahnya adalah menyesatkan semua bid'ah. seprti yg antum bahas. mangkanya, silahkan berkunjung ke blog ku dan baca, mana yg menurut anda gak sesuai dengan pemahaman anda. karena saya, teman2 dan guru2 dan seluruh umat islam ahlussunnah akan terus memerangi golongan2 yg baru muncul yang menyempal dari aqidah ahlussunnah.

November 20, 2011 at 4:23 PM

kok ilang??? mari kita berdiskusi dengan baik dan sopan. silahkan mampir aja ke blogku. dan baca semuanya.

November 20, 2011 at 4:28 PM

http://kiraitomy.wordpress.com/2011/03/10/what-is-bidah/

November 20, 2011 at 7:58 PM

@Kira:
antum salah besar kalo saya berpihak pada suatu golongan atau aliran tertentu.., sdh menjadi komitmen saya utk berpihak pada kebenaran yg bersumber pada Al Qur'an dan As-sunah silahkan antum baca komitmen saya di kolom about this site

http://blogmediarobbani.blogspot.com/p/about-this-site.html

November 21, 2011 at 10:33 AM

saya tidak mengatakan anda berpihak pada satu golongan, tapi apa yg anda tulis semuanya mengacu pada paham wahabi, yg anda jadikan rujukan adalah ulama'2 yg disesatkan oleh para ulama', muhammad bin abdul wahab adalah orang pendiri wahabi, paham ini lahir di Nejd, dan hadits nabi telah menyebutkan bahwa nabi tak mau mendoakan kota Nejd karena di situlah muncul "qarnussyaithon" tanduk setan, dan itulah paham wahabi, kemudian yg anda jadikan rujukan juga ibnu taimiyah, dia dikafirkan sendiri oleh bapak dan saudaranya karena paham mujassimahnya. apa anda tau itu????? asal anda tau, ibnu taimiyah ini juga membolehkan maulid nabi dalam kitabnya,padahl itu kan bid'ah. aneh kan wahabi itu,ibnu taimiyah adalah guru besar bagi orang wahabi, bahkan dalam kitabnya dia kebingungan, dia mengatakan penitikan itu bid'ah, tapi dia jg menganggap itu baik. lucu kan....

November 24, 2011 at 9:13 PM

Al Akh Kira@
semua perkataan sodara 'Kira' disini adalah perkataan bagai 'Igauan' org tidur.., sodara 'Kira' tdk meng-update apa2 yg dia dengar, tntng tanduk setan tlah di koreksi total bgtu pula tentang tuduhan2 Palsu trhadap Syaikh Ibnu Taymiyyah..,

ini Update terbaru..,tlg sodara 'Kira' sodorkan kepda Ust./Habib antum tuk mengoreksix, bacalah BISMILLAH saat mau membacax, semoga Allah mmberi HidayahAl Akh Kira & kpd kita semua, Aamiin:

firanda.com/index.php/artikel/bantahan/207-habib-munzir-mencela-imam-masjidil-haram-syaikh-dr-abdurrahman-as-sudais- (HABIB MUNZIR MENCELA IMAM MASJIDIL HARAM SYAIKH DR. ABDURRAHMAN AS-SUDAIS !!!!)

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/183-habib-munzir-berdusta-atas-nama-imam-as-syafii (Habib Munzir Berdusta Atas Nama Imam As-Syafii)

firanda.com/index.php/artikel/bantahan/184-habib-munzir-berdusta-atas-nama-imam-ibnu-hajar (Habib Munzir Berdusta Atas Nama Imam Ibnu Hajar)

firanda.com/index.php/artikel/bantahan/185-habib-munzir-salah-menerjemahkan-perkataan-al-baidhoowi-rahimahullah(Habib Munzir Salah Menerjemahkan Perkataan Al-Baidhoowi rahimahullah)

firanda.com/index.php/artikel/bantahan/186-pendalilan-habib-munzir-dengan-perkataan-al-baidhawi-rahimahullah (Pendalilan Habib Munzir dengan Perkataan Al-Baidhawi rahimahullah)

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/187-imam-as-syafii-imam-an-nawawi-dan-imam-ibnu-hajr-al-haitamiy-pengikut-wahabi (Imam As-Syafii, Imam An-Nawawi dan Imam Ibnu Hajr al-Haitamiy pengikut WAHABI?)

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/192-habib-munzir-membolehkan-istighotsah-kepada-mayat- (Habib Munzir Membolehkan Istighotsah Kepada Mayat ??!!)

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/193-pendalilan-habib-munzir-untuk-membolehkan-bersitighotsah-kepada-mayat-seri-1 (Pendalilan Habib Munzir Untuk Membolehkan Bersitighotsah Kepada Mayat (Seri 1))

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/195--pendalilan-habib-munzir-untuk-membolehkan-istighootsah-kepada-mayat-seri-2 (Pendalilan Habib Munzir Untuk Membolehkan Istighootsah Kepada Mayat (Seri 2))

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/198-pendalilan-habib-munzir-untuk-membolehkan-istighootsah-kepada-mayat-seri-3 (Pendalilan Habib Munzir Untuk Membolehkan Istighootsah Kepada Mayat (Seri 3))

http://firanda.com/index.php/artikel/bantahan/199-habib-munzir-berbicara-tentang-ilmu-hadits-seri-1 (Habib Munzir Berbicara Tentang Ilmu Hadits (Seri 1))

firanda.com/index.php/artikel/bantahan/204-habib-munzir-berbicara-tentang-ilmu-hadits-seri-2 (Habib Munzir Berbicara Tentang Ilmu Hadits (Seri 2))

ANTARA HABIB MUNZIR & ISLAM JAMA'AH (firanda.com/index.php/artikel/bantahan/211-antara-habib-munzir-a-islam-jamaah)

Nasehat HABIB-HABIB WAHABI kepada HABIB-HABIB SUFI+ SYI'AH (firanda.com/index.php/artikel/bantahan/214-nasehat-habib-habib-wahabi-kepada-habib-habib-sufi-syiah)

Sungguh Dewasax klo sodara Kira kembali Berkomentar disini klo dah dapat mengoreksi semua artikel diatas..,

barakallahu fiikum

Post a Comment

"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes