Allah Ta'ala menerangi alam dengan cahaya makhluk-Nya
dan menerangi hati manusia dengan cahaya sifat-sifat-Nya.
Oleh karena itu cahaya alam bisa terbenam akan tetapi cahaya hati
dan kegaiban hati tidak akan bisa terbenam.
Cahaya bagi alam semesta adalah cahaya Allah yang menerangi hati para hamba yang mengetahui kebenaran dan menghiasi bathin hamba yang shalih dan taat. Oleh karena itu hati hamba yang mendapat sinar Ilahiyah tidak pernah redup dan selamanya tetap bersinar, seperti matahari menyinari rembulan yang menyinarkan sepanjang malam. Cahaya itu memberi ketenangan dan keteduhan di hati. Cahaya Allah yang menyelusup masuk kedalam hati manusia melebihi sejuknya sinar rembulan, memantulkan penawar kedalam jiwa manusia sehingga menambah akrablah sang hamba dengan sang Khaliq.
Cahaya Allah yang berupa sifat-sifat Allah yang suci dan mulia bersinar kedalam hati sanubari manusia, memperteguh keyakinan sehingga si hamba mendapat kesejukan dan kenikmatan dalam jiwanya. Merasakan kesejukan dan kelezatan iman dalam jiwa akan menumbuhkan ketenangan jiwa yang dibutuhkan bagi hati yang resah gelisah. Jiwa akan menjadi sakinah dan muthmainah setelah mendapat sinar yang menerangi hidup manusia lahir dan bathin. Ketenangan jiwa yang mendapat sinar dari Allah Ta'ala akan memberi kekuatan, keteguhan dalam mempertahankan hidup suci dalam ketaatan serta memperkokokoh dan istiqamah mempertahankan keimanan dan keyakinan.
Allah telah menerangi alam semesta ini dengan cahaya matahari, bulan dan bintang. Cahaya itu adalah cahaya pantulan dari makhluk ciptaan Allah. Akan tetapi memancarkan cahaya abadi dari kemuliaan sifat-sifat-Nya kedalam hati sanubari manusia. Itulah yang abadi, tidak pernah redup dan tidak pernah mati. Matahari yang bersinar dilangit bisa redup akan tetapi matahari yang bersinar di hati tidak pernah redup. Itulah sinar Allah yang memantul kedalam hati hamba-hamba yang tekun beribadah. Subhanallah.
Daftar Pustaka:
Mutu manikam Al Hikam
32 comments
dan itulah Cahaya di atas Cahaya :)
Allohu ya Hadii.. Ya nuur, ya dhiyaan...
subahanlloh... jadi ingat ayat yang ini:
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Maha Suci Allah...
Ingin selalu memiliki cahaya itu. Berharap mampu membaginya kepada org2 terkasih. Tak ingin menjadi redup.
Ya Rabb genggam hatiku... Jagalah keimananku. Aamiin Ya Rabb..
Sebuah renungan yg menyentuh hati mas... Trimakasih ya...
Semoga kita di karuniai dengan cahaya itu agar hidup ini menjadi begitu indah .....
Subhanallah...
Renungan yang indah, Kak Insan :)
Semoga kita diberi cahaya yang tak pernah redup itu untuk mengarungi hidup dengan sebaik-baiknya :)
smoga semua umat manusia slalu mendapat cahaya dari Allah dan tidak mengingkarinya ya :)
I-Pub
semoga kita selalu memiliki cahaya itu
Subhanallaah. . .
Benar sekali, CahayaNya memang tidak pernah redup dan bersifat baqa'.
Semoga kita semua bisa istiqomah dan bisa mempertahankan iman, Om.
Assalamu alaikum wr. wb
pak dhe', :)
semoga kita selalu mensyukuri segala pemberian Ilahi, terutama ana pribadi . amin ya Allah
semoga cahay iman tak pernah mati di hati ini, seperti cahaya matahari, bulan dan bintang yng tak pernah redup :)
salam hangat dari makassar pak dhe' :)
devon mana yach..hihih
@neni
Ada apa nih mbak Neni nanya-nanya Devon...? Hmmmm....
Subhanallah... Semoga Allah senantiasa membersihkan hatiku agar dapat memantulkan cahaya_NYA, bermanfaat bagi orang2 terkasih & lingkungan sekitarku.. Aamiin...
Allah itu Maha Cahaya, tak ada yang sanggup menghalangi jika cahaya Allah sudah menerangi hati seseorang sehingga mampu melihat jalan kebenaran dengan lurus.
SubhanAllah
itulah yang selalu didambakan oleh semua Umat, yaitu ketenangan lahiriah dan bathiniyah.
semoga Allah memberikan pula cahaya-Nya untuk hamba yang Dhaif ini. untuk selalu meniti langkah menuju jalan yang di Redhoi-Nya
Aamiin Ya Rabb
Semoga cahaya kebaikan selalu diberikan kepada kita, amiin.
Salam Persohiblogan ^_^
subhanallah walhamdulillah....
membacanya, ingin tersungkur jiwa ini
duhai..., betapa....
@BlogS of Hariyantosetuju mas Hari
@Zeal*LiyanfuryKomentarnya kereenn,, subhanallah
@Niken KusumowardhaniSetiap Manusia ada cahayanya mbak, tergantung bagaimana merawat cahaya itu
@muhammad ridwanAamiin,,, cahaya kebaikan ya Kang Rd
@Efriyanti ZahraSetuju, saya ikut meng-Aamiinkan
@Iam PublisherAamiin...
saya berharap begitu
@Mas HudaInsya Allah... Aamiin..
@Idah CerisSaya Yakin Idah Insya Allah selalu dijaga
@neniWaalaikumsalam wr. wb.
Semoga ya, saya percaya Neni bisa menjaga keimanannya
Salam dari Surabaya..
Devon..?? ada..
@Niken Kusumowardhaniqiqiqiqi... camernya langsung memprotek.
@MechtaAamiin...
subhanallah sungguh mulia mbak
@HALAMAN PUTIHSangat setuju..
hanya Allah yang memberi hidayah kepada Hambanya
@Banyu KusumaKomentarmu sungguh menyentuh hati..
@auramanAamiin...
Salam Persohiblogan juga
@Akhmad Muhaimin Azzetwah membaca koment pak ustadz ikut tersungkur juga..
nice post
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(Ali 'Imran;8)
Post a Comment
"Setelah dibaca tunjukkan kunjungannya dengan meninggalkan jejak dikolom komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini"